Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
GANDA putra Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yacob Rambitan menuturkan tampil berani menjadi kunci kesuksesan mereka lepas dari tekanan laga rubber game kontra ganda Taiwan Lu Ching Yao/Yang Po Han, Kamis (4/11).
Pram/Yere menang 25-23, 14-21, dan 21-19 dalam laga berdurasi 62 menit untuk mengantarkan mereka melaju ke babak perempat final Hylo Open 2021.
"Kunci kemenangan kami atas wakil Taiwan yang diunggulkan di posisi kedelapan yaitu kami mainnya lebih berani mengadu di depan agar dapat bola buat menyerang," kata Yeremia lewat pesan tertulis PP PBSI, Jumat (5/11).
Baca juga: Praveen/Melati Melaju ke Perempat Final Hylo Open 2021
Pasangan Lu/Yang dikenal dengan permainan zona depan yang kerap membuat lawan dipaksa memainkan drive-drive cepat dan reli singkat.
Kekalahan di gim kedua tidak membuat Pram/Yere menyerah dan justru semakin memacu mereka untuk terus fokus dan sabar meladeni permainan Lu/Yang.
"Selain berani, faktor kemenangan lainnya kami lebih ke aspek mental. Kami yakin masih bisa menang, meskipun di gim kedua kalah. Selain itu, jangan mudah menyerah," ungkap Yeremia.
Sementara itu, asisten pelatih ganda putra utama Aryono Miranat juga melihat strategi permainan Pram/Yere yang berani ambil risiko menghadapi lawan yang di atas kertas lebih unggul sebagai kunci kemenangan mereka.
Menurut Aryo, anak didiknya bisa bermain tanpa beban namun secara bersamaan juga berani berjuang dengan pola permainan yang hampir sama, yaitu bermain dengan pola pukulan drive panjang, dan sesekali divariasikan dengan mengerem bola supaya punya kesempatan menyerang balik.
Kesabaran ini yang dilihat Aryo menjadi keberhasilan Pram/Yere bisa mengunci keunggulan di gim penentu setelah sempat tertinggal 6-11.
"Yang membuat Pram/Yere bisa menang dan lolos ke babak delapan besar, karena setelah tertinggal bisa bangkit dengan mengantisipasi pengembalian servis lawan. Sehingga mereka bisa balik menyerang dan menghasilkan banyak poin untuk memenangi gim penentuan," papar Aryo. (Ant/OL-1)
Melawan Hoki/Kobayashi, Pram/Yere ingin mencoba menghadapi duo Jepang itu dengan gaya permainan mereka sendiri.
Di putaran pertama Swiss Terbuka, Pramudya/Yeremia mengalahkan pasangan Jepang Matsui/Takeuchi 29-30, 21-11, dan 21-17.
Berlaga di St Jakobshalle, Basel, Kamis (24/3), Pramudya/Yeremia memulai pertandingan pada dua gim dengan baik. Mereka selalu unggul empat hingga lima angka dalam perolehan poin.
"Kami melihat Bagas/Fikri luar biasa mampu juara All England. Kami termotivasi dan ingin menunjukkan bahwa kami pun bisa."
Pasangan peringkat ke-16 dunia itu mengaku tak terbebani dengan gelar juara Asia dan menjadikannya motivasi untuk berlaga di SEA Games
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved