Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
GAGALNYA sektor ganda putra Indonesia di turnamen Tiongkok Masters 2023 menjadi evaluasi jelang turnamen tutup tahun BWF World Tour Finals. Penampilan para pemain ganda putra di Tiongkok Masters dinilai kembali kepada masalah kepercayaan diri yang perlu ditingkatkan.
Kepala pelatih ganda putra pelatnas PBSI, Aryono Miranat, mengevaluasi skuadnya yang dinilainya perlu mengatasi isu kepercayaan diri. Hal itu berakibat langsung kepada penampilan pemain.
Menurutnya, terjadi inkonsistensi di sektor ganda putra. Pada satu pertandingan kepercayaan diri bisa bagus tetapi di pertandingan berikutnya malah menurun.
Baca juga: Indonesia Tanpa Gelar di Tiongkok Masters 2023
"Dari kepercayaan diri yang tidak stabil tersebut, konsistensi penampilannya di lapangan juga bisa tidak stabil. Bisa bagus, juga bisa kurang bagus," kata Aryono, Sabtu (25/11).
"Untuk itu yang perlu ditingkatkan lagi adalah rasa kepercayaan dirinya. Selain itu dari sisi pertahanan sebenarnya sudah bagus, tetapi masih kurang rapat. Ini yang harus ditingkatkan," imbuhnya.
Baca juga: Gregoria Tolak Jadikan Cedera Alasan Tersingkir dari Tiongkok Masters
Dari sisi teknis Aryono menilai unforced error yqng kerap dilakukan perlu dikurangi. Semua kekurangan pada faktor teknis itu, kata dia, muncul akibat rasa percaya diri yang tidak konsisten sehingga membuat kontrol permainan dan ketenangan tidak stabil.
Untuk Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan yang melanju hingga perempat final di Tiongkok Masters, Aryono menyebut secara pertahanan sudah bagus. Hanya saja, dari kontrol permainan harus diperbaiki dan kesalahan sendiri perlu dikurangi.
Untuk Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang juga kandas di perempat final Tiongkok Masters, Aryono menilai sisi serangan dan pertahanan harus ditingkatkan lagi. Kecepatan mereka pun harus ditambah serta error harus dikurangi.
Di ajang World Tour Finals yang bergulir pertengahan Desember, ganda putra dipastikan meloloskan dua wakil yakni Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto serta Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri.
Untuk Bagas/Fikri, Aryoni menyebut soal kepercayaan diri harus ditingkatkan lagi. Ketika di Denmark dan Prancis mereka bisa tampil bagus tetapi di Tiongkok Masters menurun lagi dari segi performa.
"Intinya mereka perlu ditingkatkan rasa percaya dirinya. Mereka harus percaya kepada dirinya bahwa mereka sebetulnya punya kemampuan dan permainan yang bagus," kata Aryono.
Untuk Fajar/Rian, faktor cedera pinggang yang dialami Fajar turut berpengaruh meski Aryono menilai bukan sebagai alasan mereka kalah. Fajar/Rian perlu berjuang kembali untuk ke penampilan terbaik.
"Selain itu, kepercayaan diri Fajar/Rian harus lebih ditingkatkan lagi. Jangan lupa, kemauan dan fight untuk bisa balik kembali ke bentuk permainan terbaik seperti dulu harus lebih ditambah," ucap Aryono. (Z-3)
Pasangan ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani menghadapi wakil Korea Jin Yong/Seo Seung Jae di partai final Tiongkok Masters 2024.
Di perempat final Tiongkok Masters, Jonatan Christie mengalahkan wakil tuan rumah yang bermain kidal, Lei Lan Xi, dengan skor 21-17 dan 21-17, dalam laga di Shenzen, Jumat (22/11).
Perjalanan Ana/Tiwi di Tiongkok Masters 2024 berakhir di perempat final setelah dikalahkan pasangan Jepang Nami Matsuyama/Chiharu Shida, 12-21 dan 18-21 dalam tempo 37 menit.
Sabar/Reza tampil percaya diri usai di babak 16 besar menumbangkan peringkat satu dunia sekaligus unggulan pertama, Liang Wei Keng/Wang Chang.
Fajar/Rian harus menelan kekalahan dari pasangan Korea Selatan (Korsel) Jin Young/Seo Seung Jae 20-22 dan 7-21 pada laga 16 besar Tiongkok Masters 2024 yang digelar di Shenzhen.
Ana/Tiwi memenangkan laga sengit di babak 16 besar Tiongkok Masters atas pasangan Jepang Kokona Ishikawa/Mio Konegawa dengan skor identik 21-19 dan 21-19.
Faathir/Devin mengalahkan rekan senegara mereka, Dexter Farrel/Wahyu Agung Prasetyo, dua gim langsung 21-5 dan 21-11 di laga final Thailand International Challenge 2025.
Setelah Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis, Fajar akan berduet dengan Muhammad Shohibul Fikri, sedangkan Rian dipasangkan dengan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Sepanjang musim ini, Leo/Bagas telah sembilan kali turun dalam turnamen. Hasil terbaik mereka adalah menjadi runner-up di Super 1000 All England (11-16 Maret).
Indra Widjaja menyebut semangat Anhony Sinisuka Ginting untuk kembali ke performa puncak terlihat dari komitmen dan kerja kerasnya selama masa rehabilitasi.
Alwi Farhan akan mengawali debutnya di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis dengan menghadapi tunggal putra Vietnam Nguyen Hai Dang di putaran pertama.
PBSI membidik satu gelar juara pada Kejuaraan Dunia 2025 yang akan berlangsung 25–31 Agustus di Adidas Arena atau Arena Porte de La Chapelle, Paris, Prancis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved