Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PELATIH ganda putra bulu tangkis Indonesia Aryono Miranat menanggapi rumor terkait Pramudya Kusumawardana yang mempertimbangkan keluar dari pusat pelatihan nasional (Pelatnas) PBSI.
Aryono mengungkapkan, hingga saat ini, masih belum ada surat resmi terkait keluarnya Pramudya dari timnas bulu tangkis.
"Sampai saat ini, Pram masih bagian dari PBSI, jadi belum ada surat resminya, karena kalau ada surat resmi pasti diumumkan oleh PBSI," kata Aryono, dikutip Jumat (8/12).
Baca juga: Dejan/Gloria Juara Turnamen Syed Modi India Internasional 2023
Sekarang, pasangan dari Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan itu dilaporkan masih berlibur bersama keluarganya.
Namun, Aryono memastikan ia dan anak asuhnya itu sudah berbicara terkait pertimbangan tersebut, sebelum hasil akhirnya diputuskan.
Pertimbangan Pramudya untuk hengkang dari Pelatnas adalah karena ia ingin fokus pada studi.
Baca juga: Sebut Cederanya Membaik, Apriyani Fokus Persiapkan Diri ke World Tour Finals
"Obrolan pasti ada, kita kan, diskusi, ngobrol panjang lebar, sehingga kalau berhenti (nanti) begini, mau diapakan, mau apa. Tapi, keputusannya nanti. Pasti ada rilis (pers resmi dari PBSI)," ujar Aryono.
Pelatih pun mengakui akan sangat disayangkan apabila Pramudya memutuskan keluar dari pelatnas, mengingat ia dan Yeremia memiliki performa yang cukup baik dan kompetitif, meskipun ada dinamika tersendiri.
Dari sisi peringkat dunia pun, Aryono menilai pasangan tersebut mampu menunjukkan kemampuan terbaik mereka, terbukti dengan keduanya yang menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa di perempat final Tiongkok Masters 2023, beberapa waktu lalu.
"Sayang, sih, sangat disayangkan karena dia ada dari awal sampai sekarang itu ranking-nya bagus," kata Aryono.
Meski demikian, terlepas dari apa pun pilihan yang pada akhirnya diambil oleh Pramudya, Aryono mengatakan ia dan federasi serta orang-orang yang terlibat dalam perjalanan Pramudya sebagai seorang atlet akan menghormati keputusan final tersebut.
"Masing-masing orang punya pikiran untuk masa depannya sendiri. Dia punya pertimbangan sendiri, ya, kita masih bujuk (untuk tetap tinggal sebagai bagian dari pelatnas), karena permainannya masih bagus, ranking juga masih oke," jelas Aryono.
"Tidak (ada kaitannya dengan masalah dengan Yeremia). Sama sekali tidak ada masalah. Rencananya (memang mau melanjutkan studi)," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Berikut ini adalah data mengenai Prestasi Moh.Ahsan/Hendra Setiawan 2019.
Hendra Setiawan memiliki kesempatan berlaga di Kejuaraan Dunia bersama pebulu tangkis Malaysia Tan Boon Heong.
PENAMPILAN pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang meraih gelar All England 2019 tampil kurang memuaskan pada turnamen Malaysia Terbuka 2019.
Hendra/Ahsan hanya fokus untuk bermain baik menghadapi setiap lawan
The Daddies menyerah dari pasangan Jepang Takeshi Kamura-Keigo Sonoda 13-21, 21-19, dan 17-21.
Pasangan ganda putra itu mengundurkan diri karena kondisi Hendra kurang fit.
Pram/Yere menang 25-23, 14-21, dan 21-19 dalam laga berdurasi 62 menit untuk mengantarkan mereka melaju ke babak perempat final Hylo Open 2021.
Melawan Hoki/Kobayashi, Pram/Yere ingin mencoba menghadapi duo Jepang itu dengan gaya permainan mereka sendiri.
Di putaran pertama Swiss Terbuka, Pramudya/Yeremia mengalahkan pasangan Jepang Matsui/Takeuchi 29-30, 21-11, dan 21-17.
Berlaga di St Jakobshalle, Basel, Kamis (24/3), Pramudya/Yeremia memulai pertandingan pada dua gim dengan baik. Mereka selalu unggul empat hingga lima angka dalam perolehan poin.
"Kami melihat Bagas/Fikri luar biasa mampu juara All England. Kami termotivasi dan ingin menunjukkan bahwa kami pun bisa."
Pasangan peringkat ke-16 dunia itu mengaku tak terbebani dengan gelar juara Asia dan menjadikannya motivasi untuk berlaga di SEA Games
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved