Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
BATIK adalah hasil karya bangsa Indonesia perpaduan antara seni dan teknologi yang diciptakan oleh leluhur kita. Tak hanya untuk memperindah penampilan ataupun sebagai dekorasi, batik juga digunakan untuk merekam cerita dan peristiwa seperti batik Thomas Cup yang diproduksi di Jakarta awal 1960-an lalu.
Waktu itu, Indonesia berhasil memenangkan turnamen bulu tangkis internasional Thomas Cup untuk yang pertama kalinya pada tahun 1958. Atlet Indonesia yang menjadi juara turnamen tersebut adalah Tan Joe Hok, Ferry Sonneville, dkk.
Baca juga: Atasi Nets, Bucks Rebut Kemenangan Perdana di NBA 2021/2022
Indonesia tahun itu masih sangat diremehkan di dunia bulu tangkis. Selain karena minim juara, fasilitas latihan yang kita punya pun sangatlah minim dibandingkan negara kompetitor. Adalah Malaya, negara jajahan Inggris masa itu yang menjadi momok menakutkan di turnamen Thomas Cup karena berhasil memenangkannya tiga kali berturut-turut mulai tahun 1949.
Dengan semangat pantang menyerah dan doa dari seluruh masyarakat tanah air, atlet bulu tangkis Indonesia dalam turnamen tersebut berhasil mengalahkan Malaya dengan sekor total 6-3. Tan Joe Hok yang baru berumur 21 tahun menjadi bintang di sana.
Selepas itu, Indonesia lantas dilanda demam bulu tangkis. Saking gembiranya, ketika para atlet tersebut kembali ke tanah air, masyarakat langsung mengarak para juara tersebut keliling kota. Hal itu pula yang menjadi inspirasi dari The Tjoen Tjoe atau T.T.T., seorang pembuat batik yang tinggal di Karet, Jakarta Selatan, untuk membuat batik bermotifkan gambar piala Thomas Cup, raket, dan shuttlecock bulu tangkis.
“Batik itu dibuat untuk menandai keberhasilan tim Indonesia memenangi turnamen bulu tangkis internasional Thomas Cup pertama kalinya tahun 1958. Waktu itu, kan, atlet Tan Joe Hok diarak di Sudirman,” ujar Hartono Sumarsono, seorang kolektor batik dalam buku Seri Batik: Cerita Batik di Tanah Betawi.
Hartono bercerita bahwa batik-batik yang diproduksi di Jakarta pada masa lalu tidak memiliki motif atau ciri khas tertentu yang mencerminkan identitas kebetawian. Motif batik yang dibuat berdasarkan “motif ekonomi”, apa yang disukai pasar, itulah yang dibuat.
Kebetulan pada masa tersebut, fenomena bulu tangkis sedang ramai-ramainya, maka tercetus batik Thomas Cup ini sebagai bentuk apresiasi atas prestasi yang diraih atlet bulu tangkis Indonesia serta menyesuaikan dengan minat masyarakat saat itu. (OL-6)
Hingga Juni 2024, telah disalurkan 490 Al-Qur’an dan 13.790 buku tulis ke sekolah-sekolah dasar di wilayah Tangerang.
Buku ini bukan hanya kumpulan resep, melainkan potret kehidupan harian masyarakat Indonesia dari sudut pandang kuliner.
ASTA Index mengatasi keterbatasan metode pengukuran konvensional yang hanya fokus pada indikator makro.
Buku tersebut merupakan bagian dari komitmen dan kontribusi IFSR dalam mendukung pelaksanaan MBG yang telah ditetapkan sebagai program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Literasi digital tak hanya mampu menggunakan perangkat tetapi juga tentang mampu mengevaluasi informasi secara kritis.
Dalam menulis buku setebal 178 halaman itu, Reza Rahadian mengakui tidak ada kesulitan berarti. Pasalnya, dia memiliki jurnal yang telah ia tulis sejak 2004.
Jika Indonesia Arena tidak memungkinkan, pemerintah juga membuka opsi penggunaan venue alternatifuntuk Piala Sudirman dan Piala Thomas-Uber.
TURNAMEN bulu tangkis Indonesia Open 2024 yang berlangsung di Istora GBK, Jakarta, mulai Selasa (4/6) esok, akan menjadi pemanasan terakhir jelang Olimpiade Paris.
DUA pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting siap kembali tampil setelah absen di Thailand Open dan Malaysia Masters 2024.
Para atlet bulu tangkis dari tim Piala Thomas dan Uber Indonesia yang diperkuat oleh Jonatan Christie, Antony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan telah kembali ke Tanah Air, pada Senin malam.
Jonatan berharap bisa mengikuti Piala Thomas edisi mendatang bersama dengan komposisi pemain yang ada saat ini untuk merebut gelar juara.
GANDA putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto takluk dari pasangan Tiongkok, Liang Wei Keng/Wang Chang dalam pertandingan final Piala Thomas 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved