Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIREKTUR Utama Pusat Kanker Nasional Dharmais R Soeko W Nindito D memastikan mantan pebulu tangkis nasional Verawaty Fajrin mendapat penanganan terbaik dalam pengobatan kanker paru-paru.
Ia mengungkapkan legenda bulu tangkis Indonesia itu sudah dua kali masuk ke Rumah Sakit Dharmais. Pada kedatangan yang pertama, Verawaty menjalani rawat jalan.
Kemudian, pada 17 September, perempuan yang memiliki berbagai prestasi di cabang olahraga tepok bulu itu kembali menjalani pengobatan di Rumah Sakit Dharmais sampai dengan saat ini.
Baca juga: Legenda Bulutangkis Sakit, Presiden: Beri Perawatan Terbaik
"Sekarang dirawat di ruang VIP, sudah mendapatkan penganan dari dokter spesialis, spesialis paru, hematologi spesial ahli kanker, kemudian spesialis gizi dan lain-lain," kata Soeko, seperti dilansir situs resmi Kemenpora, Senin (20/9).
"Saat ini, kondisinya sedang berjuang, masih semangat dan masih bisa berkomunikasi," tambahnya.
Menpora Zainudin Amali, Senin, juga menjenguk Verawaty dan memastikan pemerintah bakal menanggung seluruh biaya pengobatan.
"Penanganannya bagus, luar biasa, ditangani oleh satu tim rumah sakit kanker Dharmais," ujar Zainudin.
"Pemerintah benar-benar memperhatikan kesehatan Ibu Verawaty, karena beliau mantan atlet nasional dan legenda, tentu kita juga memberikan apresiasi. Saya berdoa semoga Ibu Verawaty diberi kesehatan dan segera pulih kembali," tutupnya. (Ant/OL-1)
Putri Catherine dari Wales mengumumkan sedang menjalani kemoterapi pencegahan untuk mengobati kanker. Tapi apa itu kemoterapi pencegahan?
Berbicara kepada anak-anak tentang penyakit serius, seperti kanker bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua.
Sistem kekebalan tubuh akan mengalami penurunan akibat pengobatan kanker yang berisiko pada risiko infeksi bakteri.
Sebuah petisi kepada Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS menyerukan larangan bahan kimia metilen klorida dalam proses dekafinasi kopi karena kekhawatiran terhadap kanker.
Selain faktor genetik, gaya hidup dan pola makan juga memiliki peran yang signifikan dalam risiko terkena kanker.
Sebuah analisis menemukan pola makan vegetarian, vegetarian lacto-ovo, atau vegan secara signifikan mengurangi risiko kematian dini akibat kanker, dan jantung.
Pada 2020 tercatat ada 34.783 kasus kanker paru, dengan angka kematian yang meningkat hingga 18% dibandingkan 2018.
Kanker paru masih menjadi kanker dengan angka kematian tertinggi di antara semua jenis kanker lain, baik di dunia maupun Indonesia.
Kasus kanker paru, tuberkulosis, ISPA, asma, hingga kasus penyakit paru obstruktif kronik terus meningkat dan menyebabkan kematian.
Saat ini di Indonesia ada empat orang meninggal akibat kanker paru setiap jam dan berpotensi untuk meningkat setiap hari jika tidak dijadikan prioritas nasional.
Orang berisiko tinggi terkena kanker paru adalah laki-laki di atas 45 tahun, perokok maupun yang sudah berhenti merokok kurang dari 10 tahun, perokok pasif, memiliki riwayat fibrosis paru.
Saat ini, belum semua pengobatan kanker paru ter-cover oleh BPJS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved