Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
LANGKAH pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti terhenti di babak perempat final Olimpiade Tokyo 2020 setelah ditaklukkan unggulan pertama asal Tiongkok Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.
Pada laga yang berlangsung Rabu (28/7) di Lapangan 2 Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Praveen/Melati, yang merupakan unggulan keempat, takluk 17-21 dan 15-21 dalam waktu 35 menit.
Mengutip laman BWF, gim pertama tidak berjalan mulus bagi Praveen/Melati. Persaingan sengit sudah terjadi sejak awal antara kedua pasangan. Zheng/Huang memimpin sementara Praveen/Melati menempel ketat.
Baca juga: Indonesia Berpeluang Ciptakan All Indonesian Final di Ganda Putra
Praveen/Melati mampu menyamakan kedudukan 14-14. Namun selepas itu Zheng/Huang kembali memimpin dan dengan sigap mengamankan poin-poin akhir. Kalah cepat, Praveen/Melati terpaksa kehilangan gim pertama 17-21.
Pada gim kedua, keadaan tidak banyak berubah. Praveen/Melati masih terus tertekan. Mereka tidak mengubah pola permainan, masih sama seperti gim sebelumnya. Tidak heran, lawannya semakin mudah mencuri poin.
Perlawanan wakil Garuda juga terbilang lemah. Mereka tidak mampu mencari celah menembus pertahanan lawan, bahkan tidak sekali pun kedudukan mereka imbang. Praveen/Melati seperti terbawa permainan Zheng/Huang.
Praveen/Melati masih tertinggal mendekati akhir permainan, kedudukan sudah 15-20. Tidak mampu lagi mengejar, mereka menyerah 15-21.
Dengan hasil tersebut, Praveen/Melati tidak dapat melanjutkan langkah ke semifinal Olimpiade Tokyo 2020. Mereka terpaksa mengubur mimpi menggenggam medali ajang paling bergengsi sejagad itu. (Ant/OL-1)
Pelatih Timnas Indra Sjafri menegaskan, seluruh punggawa Garuda Muda memiliki jiwa pejuang yang tinggi.
Bulan lalu, Mbappe mengajukan diri untuk membela timnas Prancis di Olimpiade,
Korea Selatan dan Arab saudi memastikan diri meraih tiket ke Olimpiade 2020 setelah mencapai laga final Kejuaraan Asia U-23 di Thailand.
Klub tidak berkewajiban melepas pemain mereka untuk Olimpiade karena pesta olahraga itu tidak masuk dalam kalender resmi FIFA.
Awalnya, usia pemain sepak bola yang diizinkan berpartisipasi sebelumnya adalah 23 tahun, atau maksimal lahir pada 1 Januari 1997.
Waktu pelaksanaan Olimpiade membuat Pulisic tidak bisa ambil bagian dalam tur pramusim Chelsea nanti,
Pawai Altet Peraih Medali Olimpiade Paris 2024
Menjelang Olimpiade Paris, The Little Gym International mendorong keluarga untuk aktif secara fisik dengan membuat acara bertema Olimpiade di rumah.
National Math and English Olympiad 1st Tahun 2024 diikuti siswa tingkat SMA/SMK dan sederajat. Sekitar 3.635 peserta ikut serta pada olimpiade tahun ini.
Penjurian babak final yang melibatkan para praktisi pertambangan dan akademisi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved