Atlet Termuda di Olimpiade Tokyo 2020 Tersingkir di Babak Pembuka

Basuki Eka Purnama
24/7/2021 13:08
Atlet Termuda di Olimpiade Tokyo 2020 Tersingkir di Babak Pembuka
Atlet tenis meja Suriah Hend Zaza(AFP/Anne-Christine POUJOULAT)

ATLET Suriah, Hend Zaza, yang berusia 12 tahun, termuda di Olimpiade Tokyo 2020, tersingkir dari turnamen tenis meja di babak pembuka, Sabtu (24/7).

Dia kemudian berswafoto dengan lawannya dari Austria untuk mengingat kesempatan bertanding di acara olahraga multievent tingkat dunia itu.

Zaza bertarung dengan lawan yang lebih dari tiga kali usianya di babak penyisihan tunggal putri, Liu Jia, 39. Namun, Zaza tidak menunjukkan tanda-tanda gugup, mempertahankan ketenangannya meskipun kalah 4-0.

Baca juga: Riau Ega Sebut Percaya Diri Jadi Kunci Kemenangan Tim Panahan Atas AS

"Sangat sulit untuk mempersiapkan mental untuk (Olimpiade) tetapi saya pikir saya entah bagaimana berhasil mengatasi ini dan ini adalah
bagian yang saya pikir saya lakukan yang terbaik selama pertandingan," kata Zaza setelah pertandingan.

"Pelajaran utamanya adalah kekalahan di pertandingan ini, terutama di pertandingan pertama. Jadi lain kali, saya akan bekerja keras untuk melewati babak pertama, kedua, ketiga, karena saya ingin bermain lebih banyak di kompetisi ini," tambah dia.

Pelatih Zaza, Adham Jamaan, mengatakan atlet tenis meja itu perlu terus berlatih, dan dia akan baik-baik saja.

Zaza menjadi atlet Olimpiade termuda sepanjang sejarah setelah pedayung Spanyol berusia 11 tahun, Carlos Front, pada Olimpiade 1992.

Dia lahir di Hama, Suriah, dari keluarga atlet dan mulai bermain tenis meja pada usia lima tahun.

Menurut Jamaan, Zaza hanya dapat berpartisipasi dalam dua atau tiga pertandingan eksternal setahun karena perang saudara Suriah.

Pemadaman listrik yang sering terjadi juga membatasinya untuk sesekali berlatih, hanya pada siang hari.

Namun, Zaza mendapat peluang setelah memenangkan turnamen kualifikasi Olimpiade Asia Barat di Yordania tahun lalu, menjadi petenis meja Suriah pertama yang lolos ke Olimpiade.

"Selama lima tahun terakhir, saya telah melalui banyak pengalaman berbeda, terutama dengan perang yang terjadi di seluruh negeri dan penundaan pendanaan untuk Olimpiade," kata Zaza.

"Itu sangat sulit, tetapi saya harus berjuang untuk itu. Dan ini adalah pesan saya kepada semua orang yang berada dalam situasi yang sama -- berjuanglah untuk impian Anda. Berusaha keras terlepas dari kesulitan yang Anda alami dan Anda akan mencapai impian Anda," pungkasnya. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya