Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
VIDYA Rafika Rahmatan Thayiba, satu-satunya atlek menembak Indonesia yang tampil di Olimpiade Tokyo 2020, gagal melaju ke babak final 10 meter air rifle putri setelah hanya mampu menempati peringkat ke-35 dan total 622 poin pada babak kualifikasi di Asaka Shooting Range, Jepang, Sabtu (24/7).
Vidya gagal melaju ke final setelah kalah bersaing dari 50 atlet dalam enam seri uji tembak.
Menempati peringkat ke-35 membuat dirinya tidak mampu melangkah ke final karena hanya delapan penembak teratas yang berhak lolos melaju ke final.
Baca juga: Awal Positif, Greysia/Apriyani Kalahkan Pasangan Malaysia
“Kualifikasi sudah berjalan dan lancar. Ini Olimpiade pertama saya dan harus belajar jadi memang harus cari pengalaman.” ungkap Vidya.
Menurut laman resmi Olimpiade, peringkat teratas ditempati penembak asal Norwegia Jeanette Hegg Duestad, dengan raihan 632,9 poin. Disusul penembak Korea Selatan (Korsel) Park Hee Moon dengan 621,7 poin.
Vidya bertanding di dua nomor di Olimpiade Tokyo, yaitu di nomor 10 m air rifle putri dan 50 m rifle 3 positions.
Setelah gagal di nomor 10 m air rifle, dirinya akan memainkan kualifikasi nomor 50 m rifle 3 positions pada Sabtu (31/7) depan.
“Tampil di Olimpiade ini ibarat memulai semuanya dari nol, apalagi ini nomor pertama yang aku mainkan.” lanjut Vidya, mengutip dari rilis Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Walaupun tersingkir, Vidya mengaku berlaga di Olimpiade Tokyo menjadi kebanggaan tersendiri baginya. Itu merupakan bentuk meneruskan cita-cita lama ibunya sebagai atlet tembak yang pupus pada 2000 lalu untuk maju ke Olimpiade. (Olympic/KOI/OL-1)
Kehadiran atlet murni adalah langkah maju dalam perkembangan MMA di Tanah Air.
Presiden IOC Thomas Bach akan secara resmi menyerahkan jabatan presiden kepada Presiden terpilih Kirsty Coventry dalam upacara serah terima khusus di Olympic House di Lausanne, Swiss.
Harapan besar IPSI agar pencak silat dapat tampil sebagai cabang olahraga ekshibisi di Olimpiade Los Angeles 2028.
Memperingati Hari Ulang Tahun IPSI ke-77, ribuan pendekar pencak silat akan berkumpul dalam Apel Nasional Pendekar Pencak Silat
IPSI mengikhtiarkan berbagai upaya agar pencak silat mendapat pengakuan resmi sebagai olahraga Olimpiade.
Hendra Kwee, Ph.D. menyelesaikan pendidikan sarjana dari jurusan Fisika ITB, pendidikan master dan doctoral dari the College of William and Mary, USA.
Kejuaraan Menembak Brimob Xtreme dirancang sebagai ajang kompetisi terbuka tingkat internasional.
Serka Yusuf Suryadi, anggota Penerangan Lanud Suryadarma, Kalijati, Subang, Jawa Barat berhasil meraih Juara 1 dalam kejuaraan menembak eksekutif.
Hujan yang mengguyur area pertandingan di Lapangan Tembak Rindam Iskandar Muda, Mata Ie, Aceh Besar sempat merusak fasilitas lapangan
Hujan ekstrem membuat debit air di venue menembak tinggi dan air yang ada tidak sanggup tertampung lagi oleh saluran-saluran yang ada.
Dikec hanya mengenakan kaos oblong dan kaca mata biasa yang membuatnya menonjol dari lawan-lawannya karena biasanya petembak menggunakan peralatan lengkap.
Petembak Amerika Serikat Sagen Maddalena meraih perak dengan skor 463,0 poin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved