Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Gregoria Lakukan Program Latihan Ekstra Demi Olimpiade Tokyo

Rifaldi Putra Irianto
03/7/2021 12:19
Gregoria Lakukan Program Latihan Ekstra Demi Olimpiade Tokyo
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung(MI/RAMDANI)

JELANG keberangkatan menuju Olimpiade Tokyo 2020, pebulutangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengatakan dirinya terus melakukan program latihan ekstra untuk mencapai titik maksimal.

Disebutkan Gregoria, selama dua minggu terakhir, dirinya telah menjalani program latihan yang berat dari pelatih sebagai persiapan menuju Olimpiade Tokyo.

"Persiapan dua minggu terakhir ini, dari pelatih saya diberi latihan ekstra, seperti penambahan latihan beban dan peningkatan fisik, juga termasuk latihan di dalam lapangannya. Intens banget programnya," ucap Gregoria dalam keterangan resmi PBSI, Sabtu (3/7).

Baca juga: Jelang Olimpiade, Ginting Fokus Tingkatkan Kekuatan Fisik

Selain mempersiapkan diri secara teknis, Gregoria mengatakan dia juga menyiapkan persiapan nonteknis, seperti mengunjungi psikolog untuk meningkatkan rasa percaya dirinya.

"Selain itu, di sisi nonteknis mulai tahun ini saya mencoba konsultasi ke psikolog karena masalahnya kan mindset saya sudah lumayan lama kalau bisa dibilang seperti ini. Dari 2019 masih begitu-begitu saja masalahnya. Unggul jauh, terkejar lalu kalah. Jadi saya merasa perlu ada orang yang bisa pelan-pelan mengubah mindset itu dan membuat saya kembali percaya diri," kata Gregoria lagi.

Juara Kejuaraan Dunia Junior 2017 itu mengungkapkan dirinya sempat dilanda keraguan untuk tampil di ajang Olimpiade 2020 yang akan berlangsung di Tokyo pada 23 Juli hingga 8 Agustus mendatang.

Pasalnya, saat itu, ia merasa belum mampu bersaing dengan pemain-pemain ternama di ajang sebesar Olimpiade.

"Pikiran saya sempat berkecamuk, tabrakan gitu. Di satu sisi saya senang bisa tampil di Olimpiade, tapi di sisi lain saya bertanya-tanya, apakah saya sudah layak main di sana?" tutur Gregoria.

"Tampil di ajang sebesar Olimpiade dengan lawan-lawan yang sudah punya nama dan prestasi besar, membuat saya sempat merasa belum mampu bersaing, apalagi dengan hasil turnamen terakhir saya yang kurang memuaskan. Tapi seiring waktu, saya coba melupakan pikiran itu. Sekarang saya sudah lebih lepas dan siap menghadapinya karena saya berpikir kalau saya menyia-nyiakan kesempatan tahun ini, belum tentu saya bisa punya kesempatan lagi di tahun 2024 nanti," lanjut Gregoria.

Gregoria, yang saat ini berperingkat 23 dunia, berharap dengan segala upaya yang telah dilakukannya, mampu memberikan dampak baik dalam penampilannya di Olimpiade Tokyo mendatang.

"Untuk nanti di Olimpiade, saya mencoba terus menyemangati diri sendiri tanpa memikirkan hasil. Kadang yang membuat saya tidak bisa nengontrol diri sendiri itu karena terlalu menggebu-gebu. Jadi sebisa mungkin motivasi itu dijadikan sesuatu hal yang positif, bukan menjadi merugikan," sebut Gregoria.

"Harapan di Olimpiade nanti, pastinya mau hasil terbaik. Apalagi saya sudah diberi kesempatan untuk tampil karena tidak semua atlet punya kesempatan tampil di sana. Saya beryukur mendapat kesempatan itu dan saya mau maksimalkan tanpa banyak berpikir macam-macam. Saya harus lebih tahu saja apa yang akan saya lakukan nanti," harapnya. (PBSI/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya