Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Pelatih Sebut Menu Latihan Olimpiade Jordan/Melati Sama Dengan Owi/Butet

Rifaldi Putra Irianto
01/7/2021 12:54
Pelatih Sebut Menu Latihan Olimpiade Jordan/Melati Sama Dengan Owi/Butet
Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti(AFP/Oli SCARFF)

PASANGAN Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti akan menjadi satu-satunya wakil ganda campuran Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 yang akan bergulir 23 Juli-8 Agustus mendatang. Jordan/Melati, yang saat ini duduk di peringkat empat dunia, diharapkan menjadi suksesor Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang berhasil menyabet medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Kurang dari sebulan menjelang Olimpiade Tokyo, pelatih Richard Mainaky mengatakan Jordan/Melati sudah menjalankan program latihan dengan maksimal, walau masih terus melakukan pembenahan di berbagai sisi.

Kekalahan Jordan/Melati dari junior mereka di laga simulasi, beberapa waktu lalu, tidak menjadi soal bagi Richard.

Baca juga: Menang di CAS, Petinju Kanada Bisa Berlaga di Olimpiade Tokyo

"Puji syukur sampai hari ini mereka dalam keadaan baik dan sudah melakukan semua program latihan baik teknik maupun fisik secara maksimal. Yang sudah ada tetap ditingkatkan, termasuk kondisi fisik Jordan dan Melati. Selain itu, ketahanan otot untuk Jordan dan Melati di sisi kelincahannya. Itu yang harus terus ditambah," ucap Richard dalam keterangan resmi PBSI, Kamis (1/7).

"Saya memang tidak fokus ke simulasi kemarin. Saya fokus pada persiapan latihan. Jadi Jordan/Melati saat turun di simulasi dalam kondisi latihan yang volumenya tinggi, imbasnya saat bertanding ototnya masih pegal-pegal dan itu saya akui membuat penampilan mereka tidak maksimal," tegas Richard.

Lebih lanjut, Richard merasa motivasi Jordan/Melati makin hari makin membesar. Hal ini membuat ia yakin Jordan/Melati bisa menyumbang prestasi untuk Merah-Putih di Olimpiade.

"Saya merasa makin ke sini, Jordan/Melati makin termotivasi. Contohnya sekarang Melati setelah selesai program latihan maunya menambah program khusus. Begitu juga dengan Jordan, ia selalu minta start lebih awal di latihan sorenya," tutur Richard.

Richard, yang sukses mengantarkan Tontowi/Liliyana ke podium teratas di Olimpiade Rio 2016, mengungkapkan tidak ada perubahan yang signifikan dalam menu latihan yang ia berikan saat itu dibandingkan dengan yang dibeirkan kepada Jordan/Melati saat ini.

"Untuk menu latihan tidak banyak perubahan dari saat Owi/Butet di Olimpiade 2016 ke Jordan/Melati sekarang. Tetapi ada penyesuaian khusus karena setiap individu punya kebutuhan yang berbeda-beda. Tapi intinya program saya tidak banyak berubah. Yang berubah mungkin intensitasnya saja, saya harus pintar menjaga form mereka karena di pandemi ini kondisinya mereka kan naik turun seiring tidak adanya pertandingan," jelas Richard.

"Juga biasanya saya ada training camp di luar pelatnas sebelum Olimpiade, ketika 2016 saya boyong ke Kudus selama dua minggu, tapi kalau sekarang kondisinya tidak memungkinkan. Jadi saya akan maksimalkan di pelatnas," jelasnya lagi.

Selain menyiapkan Jordan/Melati, Richard juga sudah menyiapkan regenerasi bagi dirinya sendiri. Richard menunjuk Nova Widianto asistennya untuk mendampingi Jordan/Melati bertarung di Olimpiade Tokyo 2020.

"Saya rasa dia (Nova) sudah siap untuk ke Olimpiade. Chemistry dengan Jordan/Melati juga bagus karena dia yang bawa juara Denmark (Terbuka 2019), Prancis (Terbuka 2019), dan All England 2020," tutup Richard. (PBSI/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya