Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Menpora Minta Persiapan Nonfisik PON Papua Juga Ditingkatkan

Rifaldi Putra Irianto
24/6/2021 17:50
Menpora Minta Persiapan Nonfisik PON Papua Juga Ditingkatkan
Petugas meninjau Venue Istora Papua Bangkit untuk PON XX 2021 di Kabupaten Jayapura, Papua.(Antara)

JELANG penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang dijadwalkan pada 2-15 Oktober, Kementerian Pemudan dan Olahraga (Kemenpora) menyatakan bahwa pesta olahraga akbar itu siap digelar.

Menpora Zainudin Amali menekankan bahwa persiapan fisik dalam penyelenggaraan PON XX Papua, khususnya yang menjadi tanggung jawab Kemenpora, sudah berjalan sesuai rencana.

"Persiapan venue, persiapan tempat penginapan, kemudian transportasi, itu saya kira sudah berjalan. Mana yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat melalui pendanaan APBN, baik di Kemenpora maupun Kementerian PUPR, Kominfo, kemudian Kemenhub, saya kira itu sudah teralokasi," tutur Zainudin dalam suatu diskusi, Kamis (24/6).

Baca juga: Papua Tegaskan Kesiapan untuk Menggelar PON XX

Adapun hal yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, dikatakannya juga sudah siap. Pernyataan Zainudin mengacu laporan Gubernur Papua Lukas Enembe, yang disampaikan dalam rapat terbatas pada 15 Maret lalu,

"Setelah kami memaparkan persiapan, kemudian Bapak Presiden bertanya kepada Gubernur Papua. Pak Gubernur bagaimana, sangat singkat jawaban Pak Gubernur waktu itu, bahwa Papua siap menyelenggarakan PON 2021," pungkas Zainudin.

Selain aspek fisik, Zainudin juga mengingatkan urgensi persiapan PON XX yang bersifat nonfisik. Menurutnya, persiapan nonfisik, seperti komunikasi internal antara PB PON Papua dan Sub PB PON di empat klaster, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Timika dan Kabupaten Merauke, terbilang sangat penting.

Baca juga: Tiga Venue Tambahan Pendukung PON XX Papua Segera Kelar

Pasalnya, masalah komunikasi antara PB PON dan pemerintah wilayah di empat klaster sempat memicu polemik. Bahkan, menimbulkan ancaman penolakan tuan rumah PON dari Wali Kota Jayapura dan Kabupaten Mimika. Alasannya, tidak ada kejelasan dan transparansi soal pembagian anggaran dari PB PON.

Namun, Zainudin memastikan masalah internal tersebut sudah terselesaikan. Dia kemudian meminta agar komunikasi terus ditingkatkan, sehingga persiapan PON tetap optimal. "Tentu ini harus bisa terkoordinasi dengan baik. Supaya hajatan besar yang menjadi agenda empat tahunan bisa berlangsung dengan baik," katanya.(OL-11)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya