Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
DUA wakil atletik Indonesia di ajang World Athletics Continental Tour 2021, Lalu Muhammad Zohri (nomor lari 100 meter) dan Sapwaturrahman (nomor lompat jauh), bertekad memperbaiki performa mereka usai mencatatkan hasil kurang memuaskan dalam ajang uji coba Olimpiade Tokyo tersebut, Minggu (9/5) malam.
Bertanding di Olympic Stadium, Tokyo, dalam ajang uji coba itu, Zohri hanya mampu mencatatkan waktu 10,38 detik pada babak kualifikasi. Sedangkan, di babak final, ia membukukan waktu 10,45 detik dan menempati peringkat ketujuh dari delapan peserta yang lolos dari babak kualifikasi.
Catatan waktu tersebut jauh berbeda dengan catatan waktu terbaiknya. Pelari asal Nusa Tenggara Barat itu sempat mencatatkan waktu 10,03 detik saat ia tampil di Seiko Golden Grand Prix Osaka, 2019 lalu.
Baca juga: Zohri Tempati Peringkat Ketujuh pada Uji Coba Olimpiade Tokyo
"Saya meminta maaf kepada masyarakat Indonesia karena belum bisa memberikan yang terbaik di kejuaraan uji coba ini. Harapan saya semoga di kejuaraan selanjutnya bisa lebih maksimal dan memberikan yang terbaik," ucap Zohri dalam rilis video PB PASI yang diterima, Minggu (9/10) malam.
Kendati tampil kurang memuaskan, pencapaian Zohri ini dinilai PB PASI sudah cukup membuktikan ketahanan fisiknya, setelah sebelumnya ia mengalami cedera yang memaksanya menjalani operasi meniscus, serta menjalani proses pemulihan hingga enam bulan lamanya.
Sementara di nomor lompat jauh, Sapwaturrahman yang ditargetkan dapat menambah satu tiket untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo, belum bisa menambah tiket Olimpiade bagi Indonesia karena gagal mencapai batasan kualifikasi.
Pada ajang uji coba ini, Sapwan hanya mampu mencatat lompatan sejauh 7,22 meter. Kurang satu meter dari batas kualifikasi Olimpiade di angka 8,22 meter.
Menyikapi kegagalan tersebut, Sapwan, yang mencatatkan lompatan terbaiknya sejauh 8,19 meter itu mengaku kecewa dan meminta maaf kepada masyarakat Indonesia karena belum bisa memberikan hasil maksimal.
"Terima kasih atas dukungannya, tapi saya mohon maaf karena masih banyak kekurangan. Inilah hasil yang sudah kami berikan sebaik mungkin. Apapun kendalanya kami ingin memperbaiki itu sehingga kedepan bisa lebih baik lagi," sebut Sapwan.
Adapun atas kegagalan itu, Sekretaris Jenderal PB PASI Tigor Tanjung mengungkapkan untuk mengejar satu tiket Olimpiade Tokyo nomor lompat jauh, pihaknya akan kembali menurunkan Sapwan pada kejuaraan di Kazakhstan yang dijadwalkan digelar pada Juni mendatang.
"Selanjutnya, kami akan mengikutkan Sapwaturrahman dalam sebuah kejuaraan di Kazakhstan," tukas Tigor. (OL-1)
Dalam kejuaraan atletik yang mempertemukan atlet-atlet terbaik dari berbagai daerah ini, PAC berhasil mengoleksi 6 medali, terdiri dari 3 emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Ada 15 nomor yang dilombakan di MAC Seri 1 2025.
Keputusan untuk absen di ajang SEA Games 2025 diambil Agus Prayogo karena merasa Indonesia mempunyai atlet-atlet potensial dan memerlukan proses regenerasi.
Saat ini, para atlet atletik masih berlatih di Pangalengan, Jawa Barat meskipun dengan pembiayaan secara mandiri.
PB PASI kini telah menyiapkan rencana jangka panjang salah satunya dengan mengirim Lalu Muhammad Zohri untuk menjalani pelatihan nasional (pelatnas) di Amerika Serikat.
Dari 10 atlet yang berlaga, Papua Athletics Center berhasil meraih total tujuh medali, terdiri dari dua emas, dua perak, dan tiga perunggu.
Pemerintah akan terus mendukung olahraga potensial di ajang Olimpiade.
Punya rencana liburan yang berbeda dari biasanya? Mengunjungi museum olahraga di berbagai penjuru dunia bisa jadi pilihan liburan yang tak hanya menghibur, tetapi juga penuh dengan sejarah.
KOI juga telah mendaftarkan atlet snowboarding berusia 13 tahun, Zazi Betari Landman, sebagai wakil pertama Indonesia yang masuk dalam sistem FIS.
Kehadiran atlet murni adalah langkah maju dalam perkembangan MMA di Tanah Air.
Presiden IOC Thomas Bach akan secara resmi menyerahkan jabatan presiden kepada Presiden terpilih Kirsty Coventry dalam upacara serah terima khusus di Olympic House di Lausanne, Swiss.
Harapan besar IPSI agar pencak silat dapat tampil sebagai cabang olahraga ekshibisi di Olimpiade Los Angeles 2028.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved