Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Kemenpora Harus Ambil Hikmah Insiden di All England

Anggitondi Martaon
20/3/2021 12:23
Kemenpora Harus Ambil Hikmah Insiden di All England
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali(ANTARA/Humas Kemenpora/HO)

KEMENTERIAN Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) harus mengambil hikmah dari kejadian yang menimpa Tim Nasional (Timnas) Bulu Tangkis Indonesia di ajang All England. Persiapan maksimal harus dilakukan bagi para atlet yang ingin bertanding di luar negeri.

"Khususnya pada masa pandemi agar kejadian yang sama tidak terulang lagi," kata anggota Komisi X Himmatul Aliyah, Sabtu (20/3).

Salah satu persiapan yang harus dilakukan yaitu mempelajari aturan protokol kesehatan di negara tuan rumah. Sehingga, jadwal keberangkatan bisa disesuaikan.

Baca juga: Tim Bulu Tangkis RI Diizinkan Pulang Lebih Cepat dari Inggris

"Jika ada kemungkinan atlet kita harus menjalani karantina karena adanya protokol kesehatan yang ketat, mereka bisa berangkat jauh-jauh hari, tidak berdekatan dengan jadwal pertandingan," ungkap dia.

Selain itu, dia meminta agar pemerintah tidak tinggal diam terhadap perlakuan yang dialami timnas Bulu Tangkis Indonesia. Pemerintah harus mendesak National Health Service (NHS) transparan terkait kejadian ini.

"Bahwa keputusan yang diambil oleh NHS murni dalam rangka menegakkan protokol kesehatan bukan karena kepentingan lain yang mengakibatkan kerugian kita di ajang All England 2021," sebut dia.

Selain itu, Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dan Kedutaan Indonesia di London mengajukan keberatan kepada Federasi Bulu Tangkis Dunia atau Badminton World Federation (BWF). Sebab, mereka tidak bisa mengantisipasi dan menerapkan aturan permainan di masa pandemi sehingga merugikan tim nasional kita.

"BWF dan otoritas bulu tangkis Inggris harusnya dapat menjamin para pemain yang telah hadir dapat ikut bertanding, bukannya mendapat perlakuan yang tidak adil," pungkas dia. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya