Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Percasi Gelar Edukasi Catur Daring

Budi Ernanto
12/3/2021 21:09
Percasi Gelar Edukasi Catur Daring
Dua pecatur melihat layar saat mengikuti Indosat Grand Master Chess Match 2015 di Jakarta.(ANTARA/ROSA PANGGABEAN)

PERSATUAN Catur Seluruh Indonesia (Percasi) menggelar konferensi pers sekaligus edukasi catur daring, Jumat (12/3).

Dalam acara tersebut, dibahas mengenai penyelenggaraan turnamen catur tanpa tatap muka langsung menggunakan aplikasi catur di gadget, seperti chess.com yang kebetulan tengah marak digunakan saat ini.

Percasi pun membahas mengenai pemberitaan tentang kasus Dadang Subur dengan nama akun Dewa Kipas di chess.com yang memenangi pertandingan melawan pecatur luar negeri IM Levy Rozman (Amerika Serikat) dengan nama akun GothamChess.

Perkara itu viral lantaran akun Dewa Kipas diblokir karena diduga curang. Akibatnya ribuan netizen Indonesia melontarkan komen-komen 'menyerang' di akun media sosial GothamChess dan chess.com karena tidak terima akun Dewa Kipas diblokir.

Pemberitaan dan informasi yang muncul di berbagai media tentu saja bisa menggiring opini publik yang tak sepenuhnya paham pada permainan catur, khususnya catur daring.

"Untuk mencegah pemberitaan yang tidak sesuai fakta, Percasi perlu meluruskan berbagai informasi yang tidak tepat," ujar Eka Putra Wirya, Dewan Pembina Percasi.

Baca juga: Queen's Gambit Picu Demam Catur

Sementara itu, pengamat catur Heri Darmanto mengungkapkan bahwa dari performa Dewa Kipas yang ada di chess.com terlihat tidak biasa. Beberapa hari pada akhir Februari kemarin hingga akunnya diblokir awal bulan ini, tercatat performa Dewa Kipas sangat baik, namun dinilai tak wajar.

Padahal untuk sekelas pemain profesional, akurasi dengan nilai 90% ke atas tidak bisa didapat setiap harinya. "Kita para pengguna (chess.com) sebenarnya juga bisa menganalisis data Dewa Kipas karena itu terbuka. Saya sampaikan berdasarkan data, ada keanehan, atau anomali," ujar Heri.

Meski demikian, Heri mengatakan adalah hak chess.com untuk memblokir akun seorang pengguna jika memang ditemukan pelanggaran. "Moderator (chess.com) pasti sudah mempertimbangkan faktor memblokir kepada akun yang melanggar," kata dia. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya