Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
MANTAN juara Prancis Terbuka Junior Leylah Fernandez mengatakan berlaga di tur profesional tidaklah semudah yang ditunjukkan sesama petenis remaja Coco Gauff. Hal itu dikatakan petenis Kanada itu setelah melaju ke putaran ketiga Prancis Terbuka, Kamis (1/10).
Fernandez menjadi juara Prancis Terbuka Junior pada tahun lalu dan kali ini menarik perhatian di Roland Garros tahun ini setelah mengalahkan unggulan ke-31 Magda Linette dan peringkat 47 dunia Polona Hercog.
Petenis berusia 18 tahun itu mengalahkan Hercog 6-4, 3-6, dan 6-1 dan di babak selanjutnya akan berhadapan dengan Petra Kvitova.
Baca juga: Djokovic Bukukan Kemenangan Ke-70 di Prancis Terbuka
"Saya rasa saya tidak banyak berubah. Saya masih merupakan orang yang penuh energi dan sopan terhadap orang lain," ujar Fernandez setahun setelah menjadi juara Prancis Terbuka Junior dengan mengalahkan petenis Amerika Serikat (AS) Emma Navarro.
"Saya adalah petenis muda yang berusaha menjadi petenis profesional. Saya sangat senang bermain di sini, di lapangan tempat para legenda bermain," lanjutnya.
Gauff, yang kini berusia 16 tahun, membuat kejutan di Wimbledon tahun lalu ketika menjadi petenis termuda yang tampil di babak utama turnamen Grand Slam itu. Kala itu, dia sukses mencapai putaran keempat.
Mantan peringkat satu dunia junior itu juga menarik perhatian saat berhadapan dengan Naomi Osaka di putaran ketiga Amerika Serikat (AS) Terbuka 2019 sebelum sukses mencapai babak 16 besar Australia Terbuka 2020.
Fernandez, yang membagi waktu antara tenis dan sekolah, mengatakan kesuksesan Gauff adalah sebuah pengecualian.
"Sejujurnya, sangat sulit melakukan transisi dari junior ke profesional. Coco membuat hal itu terlihat mudah padahal sulit," ujar Fernandez yang mencapai final WTA pertamanya di Meksiko Terbuka, Februari lalu.
"Anda harus terbiasa dengan iramanya dan terus berjuang dari turnamen level 25k hingga WTA Internasional. Anda harus bekerja keras menyempurnakan permainan Anda," imbuhnya. (AFP/OL-1)
Jannik Sinner tampil dominan sepanjang pertandingan berdurasi 1 jam 38 menit tersebut dalam penampilan pertamanya sejak terpaksa mundur di final Cincinnati Tenruka, awal bulan ini.
Iga Swiatek menjadi petenis dengan kemenangan di babak pertama terbanyak berturut-turut di era tenis modern dengan 65 kemenangan.
Alcaraz tampil dengan potongan rambut cepak ala militer saat mengalahkan Reilly Opelka di Arthur Ashe Stadium, Senin (25/8) malam waktu setempat.
Madison Keys, yang bertanding di New York untuk pertama kalinya sejak menjadi juara Grand Slam, melakukan banyak kesalahan sendiri saat kalah 6-7 (10-12), 7-6 (7-3), dan 7-5 dari Renata Zarazua.
Coco Gauff merekrut spesialis biomekanika Gavin MacMillan untuk memperbaiki servisnya menjelang penampilannya di Amerika Serikat (AS) Terbuka.
Jannik Sinner dan Carlos Alcaraz telah meraih tujuh gelar Grand Slam terakhir, sejak Australia Terbuka 2024. Dua petenis teratas dalam peringkat ATP itu telah mendominasi Tour belakangan ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved