Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Kemenpora Bantah Tudingan Lifter Eko Yuli

Akmal Fauzi
21/2/2020 20:06
Kemenpora Bantah Tudingan Lifter Eko Yuli
Lifter putra Indonesia Eko Yuli Irawan berlatih dalam pelatnas angkat besi di Mess Kwini, Jakarta.(Antara/Aditya Pradana Putra)

SEKRETARIS Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot S Dewa Broto, membantah pernyataan lifter putra Indonesia, Eko Yuli Irawan, yang menyebut pihaknya tidak memberikan perhatian jelang Olimpiade Tokyo 2020.

Sebelumnya, Eko menyebut Kemenpora tak mempedulikan tawaran menjadi tuan rumah Asian Weightlifting Championship, yang akan diikutinya untuk persiapan Olimpiade.

Gatot berdalih belum menerima pemberitahuan ataupun permintaan tersebut dari Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Berat, Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI).

“Kami belum terima. Pada dasarnya kalau ada cabang yang menggelar kejuaraan internasional butuh pendampingan dari pemerintah, kami akan diskusikan terlebih dahulu. Ada juga cabang yang menggelar kejuaraan secara mandiri,” kata Gatot kepada Media Indonesia, Jum’at (21/2).

Baca juga: Jelang Olimpiade, Eko Yuli Nilai Kemenpora Kurang Beri Perhatian

Terpisah, Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, menyatakan dukungan terhadap cabang yang akan menggelar kejuaraan internasional.

“Oke, enggak ada masalah. Pak presiden (Joko Widodo) memerintahkan sebisa mungkin kami bisa jadi tuan rumah internasional,” ujar Zainudin.

Sementara itu, Sekjen PABBSI, Djoko Pramono, mengatakan tawaran untuk menjadi tuan rumah muncul saat rapat dengan Federasi Angkat Besi Asia (AWF). Tepatnya seusai mengikuti Kejuaraan Angkat Besi Remaja dan Asia Junior 2020 di Tashkent, Uzbekistan, pekan lalu.

“Awalnya kan Kazakhstan jadi tuan rumah, tapi menolak karena wabah virus korona. Lalu Indonesia ditawarkan jadi tuan rumah,” tutur Djoko.

Djoko mengatakan pihaknya belum memutuskan apakah bersedia atau tidak untuk menjadi tuan rumah kejuaraan yang akan digelar pada April mendatang. “Pertimbangan waktu dua bulan harus mempersiapkan itu yang kami pikirkan. Momentumnya kurang bagus, karena persiapan waktu hanya dua bulan. Jadi belum diputuskan,” kata Djoko.

Sebelumnya, Eko Yuli mengaku kecewa lantaran sampai saat ini belum ada kepastian terkait tempat penyelenggaraan ajang tersebut. Indonesia diketahui mendapat tawaran, namun tidak direspons Kemenpora.(OL-11)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik