Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tugas Besar Lestarikan Pencak Silat

Despian Nurhidayat
14/12/2019 07:20
Tugas Besar Lestarikan Pencak Silat
Badan PBB, Unesco menetapkan pencak silat sebagai warisan budaya tak benda dalam sidang ke-14 Komite Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.(ANTARA FOTO/Risky Andrianto)

KEPUTUSAN UNESCO menetapkan pencak silat sebagai Warisan Budaya tak Benda asli Indonesia disambut gembira berbagai kalangan di Tanah Air.

Betapa tidak. Dalam Sidang Ke-14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Bogota, Kolombia, Kamis (12/12), pencak silat bersaing dengan 42 nomine dari berbagai negara.

"Pencak silat mengajarkan kita menjalin hubungan baik dengan Tuhan, manusia, dan lingkungan. Meskipun pencak silat mengajari kita teknik menyerang, kita pun diajari untuk menahan diri dan menjaga keharmonisan," kata Wakil Delegasi Tetap Indonesia untuk UNESCO, Surya Rosa Putra, melalui keterangan tertulisnya kemarin.

Dalam sidang UNESCO, Surya didampingi Dubes RI untuk Kolombia Priyo Iswanto, Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud Nadjamuddin Ramly, dan Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno.

"Setelah ini, kita mendapat tugas besar melestarikan tradisi pencak silat. Banyak hal yang perlu kita lakukan untuk melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan tradisi ini untuk kepentingan pendidikan, penguatan jati diri, dan memperkuat kehadiran Indonesia di dunia internasional," ujar Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid pada konferensi pers di Jakarta, kemarin.

Pengakuan UNESCO tidak terlepas dari kerja keras berbagai pihak, termasuk Kemenpora yang sejak 2014 melakukan survei ke Leiden University dan mempromosikan Pencak Silat Road to UNESCO di negara-negara Eropa.

Pengamat olahraga Djoko Pekik menilai Indonesia harus menentukan langkah ke depan untuk lebih memasyarakatkan pencak silat. Bukan hanya di Indonesia, melainkan juga di tataran global. "Pembinaan harus lebih masif. Ini kan budaya yang bersinggungan dengan prestasi olahraga."

Wakil Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian, menekankan bahwa masyarakat perlu bangga karena Indonesia punya beladiri yang tidak kalah dengan beladiri negara lain, yakni karate atau taekwondo. "Pencak silat bukan sekadar olahraga, melainkan kaya dengan nilai-nilai kearifan lokal bangsa Indonesia," tandas Hetifah. (Des/Bay/Ykb/Try/X-3)

        



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya