Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
KEMENTERIAN Pemuda dan Olahraga memastikan adanya tambahan anggaran keberangkatan kontingen Indoneisa ke SEA Games 2019 Filipina. Dana yang kini totalnya mencapai Rp59 miliar ityu akan disalurkan ke Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Hal ini diungkapkan langsung oleh Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S Dew Broto, saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi X DPR RI, di Gedung DPR, Rabu, (13/11).
Sebelumnya, pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp47 miliar untuk keberangkatan dan akomodasi kontingen merah-putih di Filipina. Namun, KOI kemudian mengajukan penambahan anggaran hingga Rp64 miliar.
Meski tamnbahan dana belum sesuai dengan pengajuan KOII, Gatot mengaku dana tersebut sudah bisa memberangkatkan seluruh atlet dan ofisial.
Gatot mengatakan pemerintah tak mengiyakan keinginan anggaran yang diminta KOI karena riskan diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Baca juga : Pemerintah Siapkan Rp65 Miliar untuk Bonus Prestasi di SEA Games
“Kalau kami ikutin 64 miliar, nanti BPK memertanyakan kok enak banget Kemenpora minta 64 dapet 64. Masa tidak ada usaha untuk efesiensi anggaran,” tutur Gatot, Rabu (13/11).
“Pihak KOI juga sudah oke dengan anggaran tambahan ini karena dengan 59,9 miliar itu KOI sudah bisa memberangkatkan seluruh atlet dan ofisial,” tambahnya.
Rencananya, proses pencairan dana tambahan akan dilakukan pada Jumat, 15 November.
“Paling lambat Jumat, kalau Jumat itu berarti nambah lima hari berikutnya untuk pencairan. Artinya, jika Jumat ini di tandatangani oleh pihak BPK dan KOI, maka Kamis depan itu baru cair. Jadi kalau harinya mundur ya mundur juga cairnya,” ujar Gatot.
Terkait keberangkatan atlet mandiri dengan kontingen Indonesia yang akhirnya digabung, sehingga menjadi 1.200-an atlet, Gatot mengaku itu semua permintaan dari KOI. Namun, pihak Pemerintah tetap punya daya tawar untuk mengefesiensi total atlet dan ofisial.
Baca juga ; Pulang dari Uzbekistan, Kurash Siap Berlaga di SEA Games
“Itu relatif ya, target utama kami kan memang bukan SEA Games. Karena SEA Games adalah bagian kesempatan mereka (cabor) untuk meningkatkan cabor di pertandingan, lagian banyak juga atlet junior yang berlaga,,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Kontingen (CdM) Indonesia, Harry Warganegara, mengaku adanya anggaran tambahan dari pemerintah telah cukup untuk memberangkatkan atlet dan ofisial.
"Insya Allah cukup, kita cukup-cukupin, soalnya ada beberapa ofisial dan Headquarter juga mandiri dari kami," tutur Harry kepada Media Indonesia. (OL-7)
Selain mendorong kebugaran dan kebiasaan olahraga masyarakat, sektor ekonomi juga dipastikan bergerak.
Kehadiran Fornas menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam mendorong budaya berolahraga di tengah masyarakat.
Kemenpora mendorong semakin banyaknya gerakan literasi yang diprakarsai anak muda, terutama di daerah.
Pembangunan kepemudaan bukanlah isu sektoral yang dapat diselesaikan oleh satu institusi saja melainkan lintas sektoral.
Anggi Wahyuda ingin mewujudkan impian besarnya untuk mencapai Everest Base Camp.
Kemenpora akan menggelar seleksi nasional untuk menentukan atlet-atlet terbaik yang akan mewakili Indonesia di SEA Games 2025.
Enam federasi penerima ditentukan melalui undian yang dilakukan dalam Rapat Anggota Tahunan KOI pada April lalu.
KOI juga telah mendaftarkan atlet snowboarding berusia 13 tahun, Zazi Betari Landman, sebagai wakil pertama Indonesia yang masuk dalam sistem FIS.
KOI membuka ruang seluas-luasnya bagi cabang olahraga nasional untuk menjadi bagian dari keluarga besar KOI.
Prestasi olahraga Indonesia di level Olimpiade merupakan bagian dari cita-cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam Program Asta Cita.
Pihak IOC telah memutuskan untuk tidak lagi berafiliasi dengan International Boxing Association (IBA) dan digantikan dengan World Boxing.
Olympic Solidarity adalah inisiatif program pengembangan global dari IOC yang bertujuan mendukung NOC di semua negara anggota di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved