Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Menanti Calon Grand Master Baru Indonesia di Jakarta Terbuka 2019

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
07/11/2019 18:43
Menanti Calon Grand Master Baru Indonesia di Jakarta Terbuka 2019
Pecatur India, Chitlangle Sakshi (kiri) menghadapi pecatur Indonesia, Priasmoro Novendra (kanan)(Antara)

PERSATUAN Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Pengurus Provinsi DKI Jakarta akan menggelar turnamen catur internasional bertajuk Jakarta Terbuka 2019 di Hotel Grand Kemang, Jakarta, 12-16 November.

Selain mengadakan lomba untuk pecatur umum, panitia juga menyelenggarakan laga bertajuk Dwitarung Internasional yang memertemukan calon Grand Master asal Indonesia, Novendra Priasmoro dengan Nguyen Anh Dung, pecatur Grand Master asal Vietnam.

Pertarungan ini menjadi langkah Novendra untuk meraih gelar sebagai GM Indonesia. Novendra sendiri kini memiliki rangking 2495. Ia hanya butuh lima poin untuk menjadi GM kedelapan di Indonesia.

Jika ingin meraih lima poin, Novendra minimal harus memenangkan dua dari enam babak nomr klasik menghadapi Nyuyen. Pemenang akan mendapatkan tambahan 4,7 poin di setiap babak.

Kepala Pembinaan dan Prestasi Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kristianus Liem mengatakan, di atas kertas pecatur andalan Indonesia itu seharusnya bisa unggul dari Nyuyen.

Kris pun mengaku bahwa laga dwitarung Novendra melawan Nyuyen menjadi salah satu persiapan jelang SEA Games 2019 di Filipina.

“Meski pakai catur klasik, laga ini juga menjadi ukuran karena catur klasik merupakan catur standar yang bisa dipakai sebagai acuan,” ucap Kris, Kamis (7/11).

Novendra sendiri merupakan salah satu atlet nasional yang sudah diproyeksikan menjadi GM sejak November 2017. Kritianus optimistis Novendra dapat meraih gelar tersebut setelah menghadapi wakil Vietnam.

Namun di sisi lain, ia berpesan agar atlet kelahiran 1999 itu tetap rendah hati. Pasalnya, aspek mental menjadi seorang GM sangat teruji dan rentan menjadi penyebab kehancuran di kemudian hari.

“Bahayanya Novendra itu sering hilang fokus. Jadi, ia harus bisa konsentrasi agar terhindar dari kekalahan di Jakarta Terbuka,” imbuh Kris. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya