Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Kumpulan Berita DPR RI
PEBULU tangkis putra andalan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, sukses merajut asa guna mempertahankan gelar juara di Tiongkok Terbuka 2019. Pasalnya, Anthony melesat ke semifinal pascamengalahkan pebulu tangkis asal India, Sai Praneeth, dengan tiga gim, 16-21, 21-6, 21-16, Jumat (20/9).
Dengan hasil tersebut, Anthony membalas kekalahannya atas Praneeth di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019. Saat itu, pebulu tangkis yang disebut The Giant Killer itu dikalahkan dengan skor 19-21, 13-21.
“Melawan Praneeth kali ini saya lebih bisa kontrol pikirannya. Kalau waktu di kejuaraan dunia, ada kesempatan sedikit maunya menyerang, sekarang lebih sabar dan lebih banyak variasinya," tutur pebulu tangkis asal klub SGS PLN Bandung.
Anthony akan fokus pemulihan fisik guna bisa menunjukan permainan apiknya kala melawan Anders Antonsen asal Denmark di babak semifinal, Sabtu (21/9).
Lolosnya Anthony ke semifinal membuat kansnya mempertahankan gelar di Tiongkok cukup terbuka. Menurut legenda tunggal putra, Rudy Hartono, Anthony sudah bisa menguasai lapangan dan performa meningkat di setiap pertandingannya.
“Ia sudah bisa menguasai pertandingan ya. Di dalam kejuaraan itu yang dilihat hanya dua, adanya peningkatan dan menang. Sejauh ini Anthony sudahbisa menjaga dua hal tersebut,” tutur Rudy kepada Media Indonesia, Jumat (20/9).
Baca juga: Tekuk Unggulan Kelima, Owi/Winny Lolos ke Perempat Final
Namun, Rudy meminta Anthony jangan sampai main terlalu bagus di semifinal. Hal itu dikarenakan akan berbahaya lantaran dirinya belum sampai final tapi sudah tampil klimaks dan ditakutkan bakal melempem di partai final.
“Bisa kalah karena terlalu bagus. Karena belum sampe final, di semifinal terlalu bagus mainnya juga berbahaya. Itu penting, karena performa seperti itu bisa menjadi bumerang,” ucapnya.
Di Tiongkok Terbuka kali ini juga menjadi kesempatan untuk Anthony membuktikan konsistensi permainannya saat lawan Antonsen. Ia juga menuturkan bahwa Anthony tak boleh membuat kesalahan sendiri agar bisa melenggang mulus ke final.
“Anthony tidak boleh melakukan kesalahan sendiri, jangan nge-lob tapi out, jangan main net, tapi tak sampai. Dua hal itu yang harus dihindari Anthony jika ingin menang melawan pemain tinggi,” ujarnya.(OL-8)
Faathir/Devin mengalahkan rekan senegara mereka, Dexter Farrel/Wahyu Agung Prasetyo, dua gim langsung 21-5 dan 21-11 di laga final Thailand International Challenge 2025.
Setelah Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis, Fajar akan berduet dengan Muhammad Shohibul Fikri, sedangkan Rian dipasangkan dengan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Sepanjang musim ini, Leo/Bagas telah sembilan kali turun dalam turnamen. Hasil terbaik mereka adalah menjadi runner-up di Super 1000 All England (11-16 Maret).
Indra Widjaja menyebut semangat Anhony Sinisuka Ginting untuk kembali ke performa puncak terlihat dari komitmen dan kerja kerasnya selama masa rehabilitasi.
Alwi Farhan akan mengawali debutnya di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis dengan menghadapi tunggal putra Vietnam Nguyen Hai Dang di putaran pertama.
PBSI membidik satu gelar juara pada Kejuaraan Dunia 2025 yang akan berlangsung 25–31 Agustus di Adidas Arena atau Arena Porte de La Chapelle, Paris, Prancis.
Di ajang Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2025, yang berlangsung di Ningbo, Tiongkok, 8-13 April, Indonesia tidak meraih satu pun gelar juara dari berbagai nomor yang diikuti.
Leo/Bagas tersingkir di semifinal BAC 2025, kalah dari wakil Tiongkok, Chen Boyang/Liu Yi. Adapun Fikri/Daniel tersingkir di perempat final.
GANDA putra Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana kalah dari wakil Tiongkok, Chen Bo Yang/Liu Yi. Indonesia kini tak miliki wakil di Kejuaraan Bulutangkis Asia (BAC) 2025.
Menghadapi unggulan pertama asal Tiongkok, Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin, di perempat final Kejuaraan Bulu Tangkis Asia, Rinov/Pitha takluk dua gim langsung 4-21 dan 15-21.
Jafar/Felisha mengaku puas dengan hasil pada pertandingan ini karena bermain mendominasi sepanjang dua gim dan tidak membiarkan lawan mencatatkan dua digit poin.
Meski mampu mengatasi perlawanan Justin Hoh, Jonatan Christie mengaku perlu melakukan evaluasi terlebih karena sempat kurang bermain tenang di gim kedua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved