Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Miguel Carballo Juarai Indonesia Terbuka

Budi Ernanto
01/9/2019 20:28
Miguel Carballo Juarai Indonesia Terbuka
Pegolf Argentina Miguel Carballo, juara Indonesia Terbuka 2019.(Dok. Asian Tour)

MIGUEL Carballo sukses menjuarai Indonesia Terbuka 2019 yang digelar di Pondok Indah Golf Course, Jakarta. Pada babak final, Minggu (1/9) pegolf Argentina itu mengumpulkan 271 pukulan atau 17 di bawah par. Dia pun berhak mendapatkan hadiah uang sebesar US$90 ribu dari total US$500 ribu yang diperebutkan.

"Kemenangan ini sangat spesial buat saya karena ini merupakan kemenangan terbesar saya di kancah Asian Tour. Terutama karena segala sesuatunya pekan ini sangat sempurna. Kondisi lapangan sempurna, permainan saya juga sempurna. Keramahtamahan yang saya rasakan di lapangan ini juga sangat bagus, kedi saya juga sangat baik," tutur Carballo.

Putaran final sendiri berlangsung dengan sangat seru. Berbekal harapan untuk menyambut juara baru turnamen bersejarah ini mendorong para penggemar golf di Indonesia untuk hadir dan mendukung langsung perjuangan Naraajie Emerald Ramadhan Putra. Sempat menempati posisi kedua di klasemen pada hari ketiga, pemuda berusia 19 tahun itu membuat banyak pihak yakin bahwa dia bakal mencatatkan sejarah baru. Sayangnya, mimpi Naraajie untuk menjadi pegolf Indonesia kedua yang memenangkan trofi kebanggaan dari Indonesia Terbuka harus kandas lantaran pada hari terakhir ia justru bermain dengan skor 78 atau 6 di atas par.

Kemenangan Carballo di satu sisi memaksa para penggemar golf di Indonesia untuk harus bersabar menanti datangnya pemenang baru dari turnamen tertua di Indonesia ini. "Saya hanya berpikir untuk bermain 2-under, pemain amatir yang bermain bersama saya (Naraajie) bermain sedikit berbeda ketimbang putaran ketiga kemarin. Dan saya sendiri hanya berkonsentrasi untuk bermain under dan bisa bermain 5-under. Saya hanya berharap bisa main under karena itu sesuatu yang sangat realistis," kata Naraajie.

Baca juga: Naraajie Pimpin Klasemen di Hari Ketiga

"Bisa dibilang saya kehilangan konsentrasi di hole 13. Biasanya di hole-hole 12, 13 itu saya mulai merasa lelah sehingga performa biasanya agak menurun. Akhirnya, saya drop dan kehilangan fokus di hole 13 itu. Saya berusaha keras untuk bermain lebih sabar dan kembali fokus ke hole demi hole, tapi ternyata sulit saya lakukan," tuturnya lagi.

Meskipun belum dapat menjuarai ajang bergengsi ini, Naraajie masih meyakini bahwa pengalamannya kali ini merupakan proses belajar yang sangat penting. "Secara keseluruhan hasil ini memang sudah bagus karena saya bisa finis di lima besar. Yang jelas pengalaman ini menjadi pelajaran bagi saya untuk menghadapi turnamen-turnamen amatur yang besar, seperti Asia-Pacific Amateur Championship atau SEA Games," tegas Naraajie.

Gelar juara boleh menjadi milik Carballo, namun Naraajie sendiri pada dasarnya telah menciptakan sejarah yang patut dibanggakan oleh segenap publik golf di Indonesia. Sejak 1974, Naraajie menjadi pegolf amatir Indonesia pertama yang bisa bertahan di puncak klasemen pada hari pertama dan kedua, bahkan menjadi pimpinan klasemen pada akhir hari ketiga. Finis sendirian di peringkat keempat juga membuatnya mencatatkan prestasi terbaik yang pernah ditorehkan oleh seorang pemain amatir sepanjang sejarah turnamen ini. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya