Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
TERIAKAN Gregoria dan Indonesia bergemuruh di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (16/7). Pukul 13.30 WIB, Gregoria Mariska Tunjung berhasil melumpuhkan pemain asal Thailand Pornpawee Chochungwong dua set langsung 21-10 dan 21-8.
Dalam pertandingan yang hanya berlangsung 26 menit, Gregoria terlihat menikmati pertandingan disertai sorak sorai penonton yang meneriakan namanya.
Sejak set awal, Gregoria mampu memberikan perlawanan tangguh dan unggul dengan selisih poin cukup jauh dari lawannya. Padahal, kedua pemain ini tidak terpaut jauh dari posisi rangking dunia. Saat ini, Gregoria menempat posisi 13 dan Porpawee mengisi posisi 17.
Gregoria pun menyadari lawannya tidak bermain dengan lepas dalam pertandingan babak pertama Indonesia Terbuka 2019.
"Pertandingan barusan di set awal dia kurang lepas permainannya, saya ada banyak kesempatan untuk neken. Set kedua juga dia banyak lakuin kesalahan sendiri dan bola dibalikinnya ga sulit ke saya, malah bikin sulit ke dia sendiri," ungkap Gregoria usai pertandingan yang berlangsung di lapangan dua, Istora Senayan, Jakarta.
Baca juga: Greysia/Apriyani Lakukan Persiapan Khusus Demi Indonesia Terbuka
Berbicara mengenai kemenangan yang berhasil diraih Gregoria, tak terlepas dari peran sang pelatih Rionny Mainaky yang resmi menjadi pelatih utama tunggal putri sejak Maret.
"Kalau om Oni kan cowok dan penyampaiannya lebih tegas. Kurang lebih sama sih sistemnya. Tapi, sekarang sih saya lebih merasa terbantu dan dari dua sisi karena ada dua pelatih," lanjutnya.
Gregoria pun mengakui untuk lawan berikutnya yakni Rachanok Intanon, dia ingin bermain dengan baik apalagi di rumah sendiri.
"Kalau tipe Rachanok kualitas lebih jauh di atas ini. Dia kan pemain top dunia dan banyak pengalaman. Kualitas pastinya lebih susah. Kalau sama Rachanok terakhir kalah straigh set, pengennya main penuh motivasi. Harus bisa ngajak dia main rame biar ke saya dapet pedenya gitu," tambah Gregoria.
Meskipun begitu, Gregoria mengakui dia belum diberikan instruksi terkait cara mengatasi Rachanok dari sang pelatih. Pada awalnya dia hanya menginginkan agar teman senegaranya mampu lolos ke babak selanjutnya. Sayangnya, hal itu tak terjadi.
"Kalau kemarin belum ada rencana apapun dan dari kita temen sendiri tadi yang main. Kita sih berharap bisa lolos dua-duanya, jadi belum ada rencana apa pun selanjutnya," tutup Gregoria.
Sebelumnya, Rachanok sudah mengisyaratkan akan bertemu dengan Gregoria di babak selanjutnya. Dia mengatakan jika kembali bertemu dengan perwakilan Indonesia, harus dalam kondisi yang lebih siap.
"Kalau bertemu dengan Indonesia lagi. Saya harus bermain lebih siap dan tidak melakukan banyak kesalahan," ungkap Rachanok usai pertandingannya melawan Ruseli.(OL-5)
Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kandas di semifinal Indonesia Terbuka saat melawan pasangan Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae 18-21, 21-19, 21-23.
Adnan/Indah menyingkirkan unggulan pertama asal Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet, di putaran pertama Indonesia Terbuka.
Gerakan cepat dalam latihan, seperti agility dengan shuttlecock, memicu rasa pusing hebat yang membuat Gregoria Mariska Tunjung khawatir akan kambuh mendadak.
Gregoria Mariska Tunjung telah absen dari sejumlah turnamen internasional sejak akhir Maret, termasuk batal memperkuat tim Indonesia di Piala Sudirman 2025.
Bagi Fajar Alfian, warna biru bukan sekadar perubahan visual semata, melainkan menyentuh sisi emosionalnya sebagai seorang pendukung Persib Bandung atau Bobotoh.
Pertemuan sesama wakil Merah Putih itu akan mempertemukan unggulan kedelapan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi melawan pasangan muda Siti Sarah Azzahra/Agnia Sri Rahayu.
Gregoria Mariska Tunjung turun satu peringkat dari pekan lalu dengan menempati peringkat ketujuh dunia, sementara Putri KW naik satu peringkat ke posisi sembilan.
Indonesia terakhir kali meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 2019 melalui ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Terdapat tiga atlet pratama yang saat ini menunjukkan potensi besar untuk naik ke level utama.
Menurut Gregoria masih ada aspek yang perlu dibenahi, terutama dari sisi fokus di akhir gim.
Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, mengaku belum puas dengan performanya meski berhasil melaju ke babak kedua Tiongkok Terbuka 2025 atau China Open 2025.
TUNGGAL putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung harus tersingkir dari turnamen Jepang Terbuka 2025 setelah kalah dari wakil tuan rumah, Riko Gunji.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved