Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
SENSASI petenis remaja asal Amerika Serikat, Cori 'Coco' Gauff di ajang Wimbledon telah berakhir pada hari Senin (7/7).
Langkahnya terhenti oleh mantan petenis nomor satu dunia Simona Halep yang mengalahkannya 6-3, 6-3 di babak 16 besar.
Petenis berusia 15 tahun itu setidaknya berhadil menyelamatkan tiga match point. Namun, pengalaman memang berkata lain, Halep berhasil membuat Gauff belajar banyak dari pertandingan itu.
Baca juga : Meski Melaju ke Perempat Final, Nadal masih belum Puas
Meskipun demikian, Gauff yang memainkan pertandingan ketujuh dalam dua minggu setelah lolos kualifikasi, akan mengambil cuti sejenak usai berlaga di Inggris.
Selain itu, penampilan gemilangnya Wimbledon pun otomatis akan meningkatkan peringkat dunianya yang kini ada di peringkat 313.
Ia pun bertekad akan menjadi calon peraih gelar juara turnamen grand slam di masa depan. (AFP/OL-7)
Swiatek mengalahkan Guo Hanyu, petenis dari babak kualifikasi, dengan skor meyakinkan 6-3, 6-1.
Sinner memilih untuk fokus ke pemulihan cedera yang didapatnya di Wimbledon 2025.
Juara Wimbledon 2025 Jannik Sinner memberikan hadiah berupa bola tenis bertanda tangan kepada Pangeran George dan Putri Charlotte.
Carlos Alcaraz mengaku kekalahannya atas Jannik Sinner di Wimbledon memotivasinya untuk terus berkembang.
Jannik Sinner berhasil mengukir sejarah di Wimbledon setelah menundukan rivalnya Carlos Alcaraz 4-6, 6-4, 6-4, 6-4.
Iga Swiatek berhasil mengalahkan Amanda Anisimova dalam laga final dengan skor 6-0 dan 6-0.
Untuk pertama kalinya Iga Swiatek berhasil menjuarai Wimbledon.
IGA Swiatek akhirnya menembus semifinal Wimbledon untuk pertama kalinya usai menaklukkan unggulan ke-19, Liudmila Samsonova, dengan skor 6-2, 7-5.
Swiatek untuk pertama kalinya akan bisa tampil di babak empat besar Wimbledon.
Alcaraz, yang kini dalam performa luar biasa, menang 6-1, 6-4, 6-4 atas Tarvet.
Sejauh ini, tenis putri memang konsisten menggunakan format best-of-three (tiga set) di semua level turnamen, termasuk Grand Slam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved