Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PETENIS nomor satu dunia, Ashleigh Barty harus mengakhiri kemenangan beruntunnya di babak keempat grand slam Wimbledon. Peraih gelar juara Prancis Terbuka 2019 itu secara mengejutkan tumbang dari petenis asal Amerika, Alison Riske 3-6, 6-2, 6-3.
Kemenangan atas Barty yang tampil dominan di minggu pertama Wimbledon pun jadi torehan spesial bagi Riske. Petenis peringkat 55 dunia itu sebelumnya tak pernah bisa lolos dari babak ketiga turnamen lapangan rumput tersebut.
Riske bahkan berada di lapangan lebih lama 4 jam dibanding Barty yang sukses mengalahkan lawan-lawannya tanpa kehilangan satu set pun di Wimbeldon sebelum dikalahkan Riske,
Di awal laga dengan Riske, Barty bahkan mampu memulainya dengan menjanjikan dengan mampu membungkus set pertama lewat keunggulan 6-3.
Namun, semangat pantang menyerah Riske justru makin membara di set berikutnya dan mampu mematahkan servis petenis Australia tersebut.
Baca juga : Zhang Shuai Lanjutkan Hasil Positif di Wimbledon
Ketika dia menjadi lebih tidak menentu, Riske membuatnya sederhana dan efisien, menyelesaikan pertandingan dengan kejutan yang besar.
Dua set selanjutnya Barty hanya bisa menatap ke arah papan skor. Dia kalah telak di dua set setelah kemenangan gemilangnya di set pertama.
"Saya harus bermain agresif. Rumput pasti mengeluarkan semua hal yang terbaik dalam diriku. Mudah-mudahan itu akan tetap bertahan dan terjadi di tempat lain," ungkap Riske
Riske menambahkan, dia sangat nyaman bermain di lapangan rumput. Dia bahkan tak menginginkan Wimbledon berakhir setelah kemenangannya yang luar biasa.
"Saya benar-benar tidak ingin Wimbledon berakhir. Saya sangat gembira. Saya pikir pada akhirnya, saya sangat bangga pada diri saya sendiri atas cara saya menangani pertandingan hari ini," tambahnya.
Tak ada kata-kata yang keluar dari mulur Barty setelah kekalahan yang dialaminya ini. Dengan hasil ini, Riske otomatis akan melaju ke babak perempat final.
"Perempat final luar biasa tetapi cara saya berjuang, itulah yang paling menarik bagi saya," pungkas petenis 29 tahun tersebut. (AFP/OL-7)
Petenis Serbia Novak Djokovic bangkit dari awal yang lambat, Senin (7/7) untuk mengalahkan Alex de Minaur 1-6, 6-4, 6-4, dan 6-4 untuk mencapai perempat final Wimbledon untuk ke-16 kalinya.
PENYELENGGARA Wimbledon meminta maaf dan menjelaskan bahwa kesalahan manusia menjadi alasan di balik sistem pelacakan bola elektronik yang dimatikan selama pertandingan pada Minggu (6/7).
Carlos Alcaraz dengan cepat bangkit dari ketertinggalan satu set, mengalahkan Andrey Rublev 6-7 (5), 6-3, 6-4, dan 6-4 di putaran keempat Wimhledon.
Aryna Sabalenka mengalahkan Elise Mertens dengan skor 6- 4 dan 7-6 (4) di putaran keempat Wimbledon, memperpanjang catatan head to head menjadi 11-2 atas lawannya itu.
Pada akhir set pertama, Galloway mengalami cedera jari saat menangkap bola. Pertandingan set pertama masih sempat dilanjutkan dan Aldila/Galloway kalah 6-7 (7).
Novak Djokovic tampil percaya diri jelang duel lawan Miomir Kecmanovic di Wimbledon. Iga Swiatek dan Jannik Sinner juga mantap melangkah ke babak ketiga.
Alcaraz, yang kini dalam performa luar biasa, menang 6-1, 6-4, 6-4 atas Tarvet.
Sejauh ini, tenis putri memang konsisten menggunakan format best-of-three (tiga set) di semua level turnamen, termasuk Grand Slam.
Sebagai juara bertahan dua kali, Alcaraz mendapat kehormatan membuka pertandingan di Centre Court.
Prancis Terbuka menjadi satu-satunya turnamen grand slam yang masih mempertahankan peran manusia.
Djokovic mengatakan dirinya akan tetap memburu gelar dari ajang grand slam.
Petenis Jannik Sinner melanjutkan performa yang gemilangnya. Dia menaklukkan Novak Djokovic dengan skor 6-4, 7-5, 7-6(3) pada semifinal di Paris Jumat (6/6) waktu setempat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved