Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
CORI Gauff membuat dalih sempurna karena membolos dari sekolahnya di sebuah SMA di Florida, Senin (1/7) waktu setempat. Petenis remaja Amerika Serikat (AS) berusia 15 tahun itu menciptakan salah satu kejutan terbesar dalam sejarah Wimbledon dengan menumbangkan Venus Williams 6-4 dan 6-4 pada babak pertama.
Berusia 39 tahun, Williams dianggap sebagai dinasti Wimbledon karena dia telah menjadi bagian dari keluarga All England Club selama hampir dua dekade, dengan menjadi juara tunggal sebanyak lima kali, termasuk dua kali sebelum Gauff dilahirkan.
Tetapi Gauff, petenis paling muda yang lolos ke undian utama dalam era profesional, tidak sedang berselera bermain menunggu nasib ketika dia menciptakan ironi besar akibat selisih umur lebih muda 24 tahun dan selisih peringkat sampai 269 level dari idolanya Venus Williams.
Bermain tanpa mengenal takut walau masih sangat muda, dia memaksa Williams menyerah.
"Saya sendiri tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaan saya," kata Gauff yang menyapu air matanya begitu meninggalkan Court One, beberapa saat setelah kemenangan menakjubkannya itu.
Baca juga: Hadapi Kohlschreiber di Laga Pembuka, Djokovic Menang
"Saya sampai harus menenangkan diri saya sendiri. Saya tidak pernah bermain di lapangan sebesar ini, tetapi saya harus mengingatkan diri saya bahwa garis di lapangan ini sama saja. Segala hal di sekitarnya mungkin lebih besar tetapi garisnya sama dan setelah selesai meraih poin saya cuma bilang pada diri saya untuk tetap tenang," imbuhnya.
"Saya tidak menyangka ini bakal terjadi. Sekarang, saya sungguh hidup di alam mimpi. Saya bahagia sekali Wimbledon telah memberi saya kesempatan bermain dan saya sungguh tidak menyangka akan sejauh ini," sambung petenis yang berlaga di Wimbledon dengan fasilitas wild card.
Sebelum pertandingan melawan Venus, petenis yang akrab dipanggil Coco itu berkata kepada follower-follower Instagram-nya, "Dua guru saya baru tahu saya ternyata main tenis setelah saya masuk undian utama di sini."
Seandainya guru-guru dia di Florida perlu bukti apa yang sebenarnya dia lakukan, mereka hanya perlu menghidupkan layar televisi mereka untuk menyaksikan bagaimana Wimbledon dibuat gila oleh Coco, Senin (1/7).
Sebuah break pada gim kelima set pembuka, yang di dalamnya termasuk lob cantik ke arah Williams yang cuma bisa mematung, sudah cukup untuk membuatnya memenangkan set pertama.
Permainan tidak bertenaga lawannya terus berlanjut pada set kedua dan si petenis remaja mengunci kemenangan pada match point keempat ketika forehand Williams tidak bisa melewati net.
"Setelah pertandingan usai, saya bilang padanya terima kasih untuk semua yang Anda berikan. Saya tidak akan ada di sini jika bukan karena dia. Saya bilang padanya bahwa dia sangat menginspirasi dan bahwa saya selalu ini menyampaikannyaa kepada dia. Sekalipun saya sudah pernah bertemu dengan dia, saya kira saya baru berani (mengungkapkan hal itu kepada dia sekarang)," pungkas Gauff. (OL-2)
Swiatek mengalahkan Guo Hanyu, petenis dari babak kualifikasi, dengan skor meyakinkan 6-3, 6-1.
Sinner memilih untuk fokus ke pemulihan cedera yang didapatnya di Wimbledon 2025.
Juara Wimbledon 2025 Jannik Sinner memberikan hadiah berupa bola tenis bertanda tangan kepada Pangeran George dan Putri Charlotte.
Carlos Alcaraz mengaku kekalahannya atas Jannik Sinner di Wimbledon memotivasinya untuk terus berkembang.
Jannik Sinner berhasil mengukir sejarah di Wimbledon setelah menundukan rivalnya Carlos Alcaraz 4-6, 6-4, 6-4, 6-4.
Iga Swiatek berhasil mengalahkan Amanda Anisimova dalam laga final dengan skor 6-0 dan 6-0.
Coco Gauff jelas menyadari peluangnya terbatas selama ia tidak bisa konsisten melakukan servis pertama atau kedua yang bagus.
Casper Ruud dan Iga Swiatek menyingkirkan unggulan tuan rumah Madison Keys dan Frances Tiafoe 4-1 dan 4-2 dan mengalahkan Caty McNally dan Lorenzo Musetti.
Emma Raducanu dan Carlos Alcaraz harus mengakui keunggulan pasangan Jack Draper dan Jessica Pegula, yang telah mencapai semifinal AS Terbuka pada Rabu (20/8).
Jannik Sinner tampak sedih saat meminta maaf kepada penggemar di Cincinnati Terbuka setelah hanya mampu melewati lima gim di final Cincinnati Terbuka melawan Carlos Alcaraz.
Terlihat kurang prima, juara bertahan Jannik Sinner meminta jeda medis setelah kehilangan keunggulan 0-5 di set pembuka, tetapi ia tidak mampu melanjutkan pertandingan.
Iga Swiatek mencapai final Cincinnati Terbuka untuk pertama kali dalam kariernya dengan kemenangan 7-5 dan 6-3 atas Elena Rybakina di laga semifinal, Senin (18/8) WIB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved