E-Sport Buat Anak Muda Gunakan Internet Secara Positif

Budi Ernanto
17/3/2019 22:00
E-Sport Buat Anak Muda Gunakan Internet Secara Positif
(Dok. Istimewa)

E-SPORT kini bukan sekedar game, tetapi sudah merupakan cabang olahraga (cabor) resmi yang mulai dipertandingkan di ajang internasional. Karenanya, E-Sport bisa menjadi wahana bagi anak-anak muda Indonesia untuk mengharumkan nama bangsa. Demikian disampaikan anggota Komisi I DPR, Charles Honoris, di sela-sela Grand Final NXL Mobile Esports Cup 2019 di Mal Mangga Dua, Jakarta, Minggu (17/3)

“Tentunya atlet E-Sport Indonesia bisa bersaing bukan hanya di tingkat nasional tetapi juga di tingkat internasional. Nantinya kalau sampai dipertandingkan di Asia Games berikutnya (Hangzhou 2022), dan nanti kalau jadi di Olimpiade, saya rasa ada kesempatan yang baik bagi atlet-atlet Indonesia untuk bisa mengharumkan nama bangsa melalui E-Sport,” ujar anggota Komisi I DPR, Charles Honoris.

Charles yang merupakan politisi muda PDI Perjuangan berharap ajang seperti NXL Mobile Esports Cup 2019 bisa lebih diperbanyak. Sebab, E-Sport adalah salah satu cara anak muda untuk bisa menggunakan internet secara positif.

“Apalagi nanti bisa mendorong para pengembang gim dalam negeri untuk menciptakan gim yang bisa dimainkan di E-Sport tentu akan sangat-sangat positif. Daripada anak muda Indonesia menggunakan internet untuk menyebarkan hoaks, fitnah, atau kebencian di media sosial, tentunya E-Sport merupakan wahana atau kegiatan yang jauh lebih positif,” ujarnya.

Baca juga: Menpora Dukung Penuh E-Sport di Tanah Air

Lebih dari itu, Charles juga mendukung pemerintah untuk menciptakan ekosistem E-Sport yang sehat dan positif. “Kita tentu tidak mau membatasi pertumbuhan E-Sport. Mungkin ada yang mengatakan bermain game bisa berdampak negatif, ya ini tugas kita bersama pemerintah untuk membuat regulasi yang membatasi efek negatifnya, tapi secara umum E-Sport ini harus kita dukung karena memang peminatnya banyak,” ujarnya.

Charles mengapresiasi Kemenkoimfo yang sudah membuat aturan untuk membatasi usia gamers pada game-game tertentu, termasuk yang mengandung kekerasan. Menurutnya, perlu juga dibuat aturan agar game tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar anak sekolah.

“Mungkin ke depan perlu juga registrasi diperketat saat membuat akun game online, harus registrasi dengan usia. Jadi ke depan mungkin di jam tertentu anak yang masih di usia sekolah tidak bisa login untuk main live. Jadi tidak menggangu para siswa yang sedang belajar,” ujarnya.

Untuk diketahui, NXL Mobile Esports Cup 2019 ini melibatkan lebih dari 200 peserta dengan hadiah total Rp100 juta. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya