Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara membuat langkah yang tergolong progresif untuk mendorong kepemilikan rumah subsidi di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah dan aparatur sipil negara. Biaya notaris, provisi dan administrasi akan dihapuskannya dalam skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi.
Kebijakan ini menjadi yang pertama di Indonesia dan diharapkan mampu mengurangi beban awal masyarakat saat membeli rumah. Pemerintah daerah menyatakan dukungannya penuh terhadap program nasional satu juta rumah.
"Kami sebagai pemegang saham Bank Sumut sepakat menggratiskan biaya notaris, provisi dan administrasi. Ini bentuk dukungan kami terhadap program pemerintah untuk rakyat kurang mampu,” kata Gubernur Sumut Bobby Nasution saat penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta, Selasa (1/7).
Langkah ini diumumkan menjelang penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Badan Pusat Statistik (BPS) dan seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sumut.
Menteri PKP Maruarar Sirait menyambut baik inisiatif dari Sumut dan menyebutnya sebagai langkah konkret yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Ia menyatakan kesiapannya untuk menambah kuota rumah subsidi di provinsi tersebut.
“"ni langkah pro-rakyat. Jika semua sepakat, kami siap naikkan kuota rumah subsidi di Sumut menjadi 20.000 unit," ujar Ara, sapaan akrabnya.
Dia menambahkan, selain memperkuat program kepemilikan rumah, kebijakan ini memiliki efek domino terhadap ekonomi daerah. Perputaran ekonomi di sektor properti dinilai mampu menggerakkan industri, membuka lapangan kerja dan memperkuat UMKM.
Diskusi dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan kerja sama antara Pemprov Sumut, Bank Sumut, Kementerian PKP, BPS dan sejumlah kepala daerah dari kabupaten dan kota.
Langkah penghapusan biaya kredit ini diproyeksikan dapat mempercepat penyerapan rumah subsidi. Selama ini, biaya tambahan seperti biaya notaris, balik nama sertifikat dan provisi bank sering menjadi hambatan utama bagi calon penerima manfaat.
Gubernur Bobby menyatakan, pihaknya ingin memastikan masyarakat berpenghasilan rendah tidak lagi tertunda memiliki rumah hanya karena terhalang beban biaya awal.
Bank Sumut akan menjadi lembaga keuangan pelaksana yang memproses kredit dengan penghapusan tiga biaya awal tersebut. Calon debitur cukup menyiapkan syarat pokok untuk pengajuan KPR subsidi.
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Sumut mengklaim realisasi rumah subsidi di provinsinya terus meningkat dalam tiga tahun terakhir. Pada 2022 tercatat 9.014 unit rumah subsidi terealisasi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Jumlah itu naik menjadi 11.542 unit pada tahun 2023. Hingga akhir 2024, tercatat total kumulatif realisasi rumah subsidi mencapai 13.806 unit.
Pembangunan rumah subsidi di Sumut tersebar di sejumlah wilayah, terutama di Kabupaten Deliserdang, Serdang Bedagai dan Langkat. Target penerima manfaat mayoritas berasal dari ASN golongan rendah serta kelompok masyarakat sektor informal.
Kementerian PKP menilai Sumut bisa menjadi role model nasional dalam mendorong keberhasilan program rumah subsidi. Kebijakan yang berpihak pada masyarakat ini dinilai bisa direplikasi di daerah lain.(H-1)
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menginstruksikan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) untuk menambah alokasi rumah subsidi untuk buruh.
BP Tapera targetkan pembiayaan 350 ribu rumah subsidi FLPP pada 2025. Realisasi hingga Juli capai 137 ribu unit dengan nilai Rp17 triliun
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait melakukan serah terima 100 kunci rumah subsidi kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
Kementerian PKP mendengar banyak anak muda yang ingin tinggal di kota, namun terkendala harga tanahnya di kota mahal sehingga ukuran rumahnya mau diperkecil.
Menteri PKPĀ Maruarar SiraitĀ resmi membatalkan rencana mengecilkan ukuran rumah subsidi.
Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah mencapai lebih dari 50% dari target 220.000 unit.
Tiket yang telah terjual tersebut setara 58% dari total kapasitas yang KAI sediakan sebanyak 39.828 tiket.
Seorang pengunjung berinisial RED alias Elis juga diamankan setelah memiliki satu butir ekstasi dan setengah butir happy five yang didapat dari karyawan kafe.
Pelayanan malam hari akan digelar di Medan, Lubukpakam, Binjai, Kisaran dan Pematangsiantar. Titik lainnya mencakup Simalungun, Rantauparapat, Kabanjahe, Sei Rampah, dan Tebing Tinggi
DUA tempat hiburan malam kembali direkomendasikan agar ditutup usai polisi menemukan penyalahgunaan narkoba di lokasi.
Melalui Gerakan Sejuta Kotak Umat tersebut, masyarakat memproduksi pupuk organik secara komunal.
Angka UMKM yang masuk ke ekosistem digital lebih mengenaskan, hanya 3%. Jumlah anak muda yang memilih berwirausaha malah lebih kecil lagi, hanya 0,08%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved