Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
BEASISWA kepada ribuan anak-anak dari keluarga miskin di Jawa Tengah mulai dibagikan, ini dimaksudkan supaya keberlanjutan pendidikannya terjamin.
"Pendidikan adalah kunci utama dalam pengentasan kemiskinan. Sementara tingkat kemiskinan di Jawa Tengah masih 9,58 persen. Tapi identitas masyarakat bukan hanya sandang, pangan, papan. Yang paling pokok adalah pendidikan,” kata Gubernur Ahmad Luthfi saat acara pelepasan angkatan V Sekolah Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo pada Sabtu, 28/6.
Pada 2025 ini, Pemprov Jateng telah memberikan beasiswa bagi anak tidak sekolah (ATS) sebanyak 1.100 anak putus sekolah atau rentan putus sekolah di SMA, SMK dan SLB. Total anggaran Rp2,2 miliar. Setiap anak mendapatkan Rp2 juta. Rincian peruntukanya, 200 anak SMA, 893 anak SMK, dan SLB 7 anak.
Selain itu, juga beasiswa juga diberikan kepada 15.000 siswa dari keluarga miskin. Rinciannya, SMA 6.000 siswa, SMK 7.000 siswa, SLB 2.000 siswa. Total anggarannya mencapai Rp15 miliar untuk kebutuhan personal setiap peserta didik.
Menurut Luthfi, langkah ini menjadi bagian dari pendekatan sistemik yang tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tapi juga penguatan kualitas sumber daya manusia.
Mantan Kapolda Jateng itu juga telah memberikan arahan langsung kepada para kepala daerah di Jawa Tengah, untuk turut mendukung inisiatif serupa di daerah masing-masing.
“Kita buat direktif kepada seluruh jajaran bupati dan wali kota untuk ikut serta mendukung program ini. Karena jika pendidikan anak-anak kita terjamin, maka secara tidak langsung pengangguran terbuka bisa ditekan,” jelasnya.
Menurut Luthfi, pendidikan yang layak akan membuka peluang kerja dan mengurangi beban sosial ekonomi di masa depan.
“Begitu seseorang punya pendidikan yang memadai, maka dia memiliki bekal keterampilan dan kesempatan kerja yang lebih baik. Ini adalah kunci menekan kemiskinan secara berkelanjutan,” tandasnya.
Dalam acara itu, Ahmad Luthfi mengajak 101 lulusan SMA Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo untuk tidak takut bermimpi besar.
“Saya anak petani, dulu telur satu dibagi enam. Tapi saya bisa jadi gubernur. Kalian pasti bisa lebih dari saya,” ucapnya.
Luthfi hadir menyaksikan langsung pelepasan 101 siswa dari berbagai daerah di Jateng, DIY, dan Madiun Raya. Semuanya berasal dari keluarga kurang mampu desil 1. Namun prestasi mereka membanggakan: 85 diterima di perguruan tinggi negeri terbaik, 7 di perguruan tinggi luar negeri, 7 di perguruan tinggi swasta ternama, dan 2 di politeknik.
“Ini adalah bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah provinsi, pemerintah daerah, dan masyarakat. Kita berupaya memangkas kemiskinan dari sektor pendidikan,” ujar Luthfi.
Ia menekankan tidak semua orang mampu mengubah garis kemiskinan begitu saja. Namun melalui pembiayaan dan pemberian beasiswa, anak-anak dari keluarga prasejahtera kini bisa mengakses pendidikan bermutu dan menunjukkan prestasi.
Salah satu siswa, Esa dari Purworejo, anak tunggal dari ibu single parent, telah diterima di IPB jurusan Proteksi Tanaman.
“Sekarang sedang proses daftar KIP biar bisa lanjut kuliah dengan beasiswa,” katanya.
Sementara Daffa Aziz Firmansyah dari Cilacap, paling mencuri perhatian. Lantatan anak seorang petani yang kini sakit stroke, diterima di 14 kampus luar negeri, termasuk University of Sydney, Monash University dan Nanyang Technological University (NTU).
Suwarti, ibu dari Daffa, hanya bisa bersyukur. Berprofesi sebagai petani, Ia tak pernah mengira anaknya dapat terus melanjutkan pendidikan. Bahkan diterima di perguruan tinggi di luar negeri.
Ketua CT Arsa Foundation, Anita Ratnasari Tanjung, menyebut sekolah ini lahir dari semangat memutus rantai kemiskinan.
“Cikal bakal kami dari tsunami. Kami menyekolahkan anak-anak Aceh dan Medan. Tahun 2010 kami mulai dirikan sekolah. Sekarang sudah 147 sekolah dan masjid berdiri. CT Arsa ditunjuk sebagai percontohan sekolah rakyat,” jelasnya. (H-1)
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menunjukkan komitmennya dalam menjamin keberlanjutan pendidikan anak-anak dari keluarga miskin
Pendidikan menjadi salah satu fokus utama Baznas, untuk mengentaskan kemiskinan.
Ketua Baznas Kabupaten Tuban, Agus Suryanto mengungkapkan program SKSS merupakan wujud konkret dukungan Baznas Tuban terhadap dalam menyiapkan generasi penerus.
Prabowo juga menyampaikan apresiasi atas peran Rusia dalam sejarah panjang hubungan bilateral kedua negara. Khususnya sejak masa awal kemerdekaan Indonesia.
Anak karyawan dan pensiunan PT Pos Indonesia diberi kesempatan untuk melanjutkan studi di Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI).
Perempuan yang memiliki warung di Pantai Kertosari tersebut acap menghadapi terjangan air laut yang masuk ke warungnya. Terutama ketika air laut mulai pasang pagi atau siang hari.
Gelombang tinggi di perairan Jawa Tengah juga menjadi ancaman serius terhadap kegiatan pelayaran karena cukup berisiko tinggi.
Pada 2023, sektor manufaktur menjadi kontributor terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), yakni sebesar 34,03%.
Tradisi ini merujuk pada ajaran gurunya, Sayyid Alawi al-Maliki yang mengatakan susu sebagai minuman ahli surga, sebagaimana disebut dalam Surat Muhammad ayat 15.
Ketua Baznas Jawa Tengah, Ahmad Darodji, mengatakan, pihaknya turut berkomitmen dalam mendukung program-program dari Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved