Tiga Bandara di Flores kembali Beroperasi setelah Erupsi Lewotobi

TIGA bandara di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang sebelumnya tutup akibat terpapar abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali beroperasi.

"Bandara Frans Seda di Maumere sudah buka berdasarkan notam (notice to airmen)," kata Manajer Operasi AirNav Indonesia Cabang Kupang, Frisdian Noor Hayati kepada Media Indonesia, Sabtu (21/6). 

Dua bandara lagi, yakni Soa di Kabupaten Ngada dan H Hasan Aroeboesman di Kabupaten Ende sudah beroperasi dari 19 Juni. Tiga bandara dibuka kembali kerena sesuai hasil uji dengan metode paper test, tidak ada lagi debu vulkanik di area bandara.

Baca juga : Penumpang Pesawat harus Perhatikan Status Penerbangan terkait Erupsi Lewotobi

Dengan demikian, operasional penerbangan dari Kupang ke Maumere atau ke Labuan Bajo, sudah kembali normal. 

Ada tiga pesawat yang dijadwalkan mendarat di Bandara Frans Seda pada Sabtu pagi sampai siang, yakni Pesawat Wings Air dari Labuan Bajo, serta pesawat Wings Air dan Nam Air dari Bandara El Tari Kupang.

Kemudian, untuk Bandara di Ende dijawalkan akan tiba pesawat Wings Air dari Kupang dan Labuan Bajo pada pukul 12.20 Wita dan pukul 13.45 Wita. Begitu juga pesawat Wings Air dari Kpang dan dari Labuan Bajo dijadwalkan akan mendarat di Bandara Soa di Kabpaten Ngada pada pukul 12.50 Wita dan 15.30 Wia. 

Baca juga : Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Mereda, Bandara Lombok Kembali Beroperasi

Sementara itu, Gunung Lewotobi Laki-Laki masih mengeluarkan debu vulkanik. Sesuai laporan dari Petugas Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki, Emanuel Refinus Bere, antara pukul 00.00-06.00 Wita terjadi dua kali gempa letusan atau erupsidengan amplitudo 29.6-47.3 milimeter, dan lama gempa 140-180 detik.

Sebelumnya, pada Jumat (20/6) pukul 22.31 Wita, tercatat satu kali erupsi dengan ketingian kolom letusan 2.000 meter diatas puncak gunung. Abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke selatan dan barat daya. (PO/P-2)