Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PENANGANAN sampah membutuhkan kerja-kerja kolaboratif, tidak bisa sendiri-sendiri. Persoalan sampah tidak bisa hanya diselesaikan dengan teknologi, tetapi juga mengubah kebiasaan dan cara pandang tentang pengelolaan sampah yang baik.
"Persoalan sampah bukan hanya soal teknologi, tetapi soal gaya hidup dan kesadaran kolektif kita untuk menjaga bumi,” tegas Puji Iswari, Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup (Pusdal LH) Jawa di sela-sela Aksi Kolaboratif bertajuk #HentikanSampahPlastik, #SelamatkanPantaiku di Pantai Goa Cemara, Kabupaten Bantul, DIY, Sabtu (14/6).
Oleh sebab itu, pihaknya memfasilitasi dan membina pengelolaan sampah plastik di wilayah pesisir. Masyarakat, komunitas, dunia usaha, pemerintah daerah, akademisi, hingga para siswa terlibat dalam aksi ini.
“Kami ingin semua pihak memahami dan menerapkan pola pengurangan dan penanganan sampah plastik secara tepat, bijaksana, dan konsisten," terang dia.
Aksi Kolaboratif ini diisi berbagai rangkaian acara, mulai bersih-bersih pantai, penanaman cemara laut, talkshow lingkungan, serta edukasi untuk masyarakat dan pelajar. Menurut dia, aksi ini sekaligus upaya konkret untuk akselerasi penuntasan pengelolaan sampah di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kegiatan ini juga dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, yang tema “Ending Plastic Pollution”. Hari Lingkungan Hidup, kata dia, harus menjadi momentum refleksi sekaligus aksi nyata.
"Kami ingin menumbuhkan semangat gotong royong untuk melindungi lingkungan dari ancaman sampah plastik yang mencemari daratan hingga lautan, tempat hidup jutaan makhluk,” terang dia.
Dengan jumlah penduduk Pulau Jawa yang mencapai 156 juta jiwa, tekanan terhadap lingkungan semakin tinggi. “Kami berharap gerakan ini bisa menjadi inspirasi dan direplikasi di wilayah pesisir lain. Lingkungan adalah tanggung jawab bersama,” tegas Puji Iswari.
Pantai Goa Cemara dipilih sebagai lokasi kegiatan karena merupakan salah satu destinasi wisata andalan di Yogyakarta. Namun, di sisi lain, pantai ini juga menghadapi tekanan serius dari meningkatnya volume sampah plastik, baik dari wisatawan maupun aktivitas ekonomi lokal.
Kawasan ini menjadi simbol tantangan sekaligus peluang untuk memulai gerakan perubahan berbasis masyarakat. Para pegiat lingkungan pun ikut memberikan inspirasi agar masyarakat mau untuk mengelola dan mengolah sampah dari hulu, seperti Pendiri Bank Sampah Gemah Ripah, Bambang Suwerda, pegiat eco enzyme, Maryati, serta aktivis Komunitas Rejosari, Coko. (H-2)
DI tengah tantangan pengelolaan sampah di wilayah pesisir Bekasi, sebuah transformasi nyata tengah berlangsung di Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Bekasi, Jawa Barat.
Pemerintah menyatakan akan membersihkan dan menata bangunan kumuh di sekitar TPA Sarimukti.
Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
Program Adipura tidak lagi hanya menjadi simbol kota bersih, melainkan indikator strategis tata kelola persampahan modern, adil, dan berkelanjutan.
RDF Rorotan tetap menjadi salah satu strategi utama Pemprov DKI dalam mengatasi persoalan sampah, sembari menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi ke depan.
LEMBAGA Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) menilai Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan bisa menjadi sebagai standar nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan.
Regulasi ini bertujuan untuk mengintegrasikan konsep lingkungan hidup dalam setiap tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan pembangunan nasional.
TUMBUHAN air eceng gondok memang seringkali dianggap hama. Anggapan itu tidak sepnuhnya salah, namun bagaimana mengubah enceng gondok bisa menjadi sumber penghasilan dan solusi lingkungan?
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta rakyat Indonesia untuk mengisi momen kemerdekaan HUT ke-80 RI dengan kegiatan positif. Lebih dari sekadar upacara,
DESA Panji Anom, Kabupaten Buleleng (Bali Utara), dan Desa Abiansemal, Kabupaten Badung (Bali Selatan) bersama SW Indonesia menjawab dua tantangan besar di masyarakat.
Tim mahasiswa Sampoerna University mempresentasikan Green Asphalt, sebuah inovasi dari Plastic Waste for Sustainable Pavement Centre (PWSPC) Sampoerna University.
SBY mengimbau kepada semua elemen bangsa untuk tidak diam dalam menyikapi permasalahan lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved