Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENANGANAN sampah membutuhkan kerja-kerja kolaboratif, tidak bisa sendiri-sendiri. Persoalan sampah tidak bisa hanya diselesaikan dengan teknologi, tetapi juga mengubah kebiasaan dan cara pandang tentang pengelolaan sampah yang baik.
"Persoalan sampah bukan hanya soal teknologi, tetapi soal gaya hidup dan kesadaran kolektif kita untuk menjaga bumi,” tegas Puji Iswari, Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup (Pusdal LH) Jawa di sela-sela Aksi Kolaboratif bertajuk #HentikanSampahPlastik, #SelamatkanPantaiku di Pantai Goa Cemara, Kabupaten Bantul, DIY, Sabtu (14/6).
Oleh sebab itu, pihaknya memfasilitasi dan membina pengelolaan sampah plastik di wilayah pesisir. Masyarakat, komunitas, dunia usaha, pemerintah daerah, akademisi, hingga para siswa terlibat dalam aksi ini.
“Kami ingin semua pihak memahami dan menerapkan pola pengurangan dan penanganan sampah plastik secara tepat, bijaksana, dan konsisten," terang dia.
Aksi Kolaboratif ini diisi berbagai rangkaian acara, mulai bersih-bersih pantai, penanaman cemara laut, talkshow lingkungan, serta edukasi untuk masyarakat dan pelajar. Menurut dia, aksi ini sekaligus upaya konkret untuk akselerasi penuntasan pengelolaan sampah di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kegiatan ini juga dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, yang tema “Ending Plastic Pollution”. Hari Lingkungan Hidup, kata dia, harus menjadi momentum refleksi sekaligus aksi nyata.
"Kami ingin menumbuhkan semangat gotong royong untuk melindungi lingkungan dari ancaman sampah plastik yang mencemari daratan hingga lautan, tempat hidup jutaan makhluk,” terang dia.
Dengan jumlah penduduk Pulau Jawa yang mencapai 156 juta jiwa, tekanan terhadap lingkungan semakin tinggi. “Kami berharap gerakan ini bisa menjadi inspirasi dan direplikasi di wilayah pesisir lain. Lingkungan adalah tanggung jawab bersama,” tegas Puji Iswari.
Pantai Goa Cemara dipilih sebagai lokasi kegiatan karena merupakan salah satu destinasi wisata andalan di Yogyakarta. Namun, di sisi lain, pantai ini juga menghadapi tekanan serius dari meningkatnya volume sampah plastik, baik dari wisatawan maupun aktivitas ekonomi lokal.
Kawasan ini menjadi simbol tantangan sekaligus peluang untuk memulai gerakan perubahan berbasis masyarakat. Para pegiat lingkungan pun ikut memberikan inspirasi agar masyarakat mau untuk mengelola dan mengolah sampah dari hulu, seperti Pendiri Bank Sampah Gemah Ripah, Bambang Suwerda, pegiat eco enzyme, Maryati, serta aktivis Komunitas Rejosari, Coko. (H-2)
Masyarakat di sekitar wilayah jaringan diajak aktif peduli lingkungan melalui program tukar sampah dengan internet.
a mengungkapkan khusus untuk sampah plastik masih menjadi permasalahan di desanya karena belum mampu untuk diolah.
PEMERINTAH menargetkan pengentasan masalah sampah di Indonesia selesai 100 persen pada 2029 mendatang. Lebih 60 persen sampah di Indonesia belum terkelola dan dibuang sembarangan.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membentuk Satgas Pengelolaan Sampah untuk mempercepat solusi darurat sampah dan mendukung target Indonesia bebas sampah 2029
Diskusi bersama diskusi bersama Gubernur dan DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur digelar untuk menyusun perda terkait kelestarian lingkungan.
Di titik pemberangkatan, peserta melakukan penanaman pohon sebagai simbol komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
Roda perekonomian harus terus berputar dengan tidak mengabaikan ekosistem lingkungan.
Para anggota menanam 50 bibit pohon Flamboyan di kawasan BSD City East Vara, sebagai bentuk dukungan terhadap upaya netralitas karbon.
Kesadaran akan kelestarian lingkungan menjadi pemicu utama untuk gen z dan milenial memilih kendaraan rendah emisi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved