Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
APARAT Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pati berhasil mengamankan enam remaja yang diduga terlibat dalam video viral konvoi dengan senjata tajam di Desa Cengkalsewu, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati. Pengamanan yang dilakukan pada Sabtu (7/6) malam, menjadi respons cepat polisi terhadap keresahan masyarakat akibat aksi yang terekam kamera dan menyebar luas di media sosial.
Video rombongan remaja membawa senjata tajam di wilayah Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, ini memang sempat viral. Video tersebut diunggah oleh akun media sosial Facebook @bhogellsadega sehari sebelum penangkapan. Dalam video itu, terlihat sekelompok remaja berjalan di jalan Desa Cengkalsewu sambil membawa senjata tajam dan berlarian, dengan narasi "Gengster Desa Cengkalsewu pukul 2.30 WIB.
Kapolresta Pati, AKBP Jaka Wahyudi melalui Kasat Reskrim Polresta Pati AKP Heri Dwi Utomo menjelaskan setelah mengantongi cukup bukti dan informasi mengenai keberadaan para terduga pelaku, tim langsung bergerak cepat. Pengamanan dilakukan secara serentak di beberapa wilayah di Kabupaten Pati untuk menghindari upaya pelarian," jelasnya.
Lebih lanjut AKP Heri menegaskan bahwa proses hukum akan terus berjalan, termasuk memburu anggota geng "Lembah Hitam NGIPENG" lainnya yang mungkin terlibat namun belum tertangkap, tegasnya.
Selain para pelaku, polisi juga berhasil mengamankan empat senjata tajam sebagai barang bukti. Enam pelaku yang diamankan, yakni DP, 18, RF, 14, MA, 18, MIP, 16, MRI, 17, MF, 18.
AKP Heri menambahkan penangkapan ini merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat mengenai sekelompok remaja yang membawa senjata tajam pada Kamis (5/6) dini hari di jalanan Cengkalsewu. Setelah menerima laporan, Polisi segera melakukan penyelidikan intensif hingga berhasil mengamankan para pelaku pada Sabtu (7/6) malam, tambahnya.
Terkait Kasus ini, Kapolresta Pati melalui Kapolsek Sukolilo, AKP Sahlan, membenarkan adanya sekelompok remaja membawa senjata tajam tersebut. Menurutnya, kejadian itu memang terjadi pada Kamis dini hari. Namun, ia menekankan bahwa aksi tersebut tidak berujung pada tawuran. "Anak-anak cari sensasi dan tidak ada tawuran," ujar AKP Sahlan.
Meskipun demikian, aksi membawa senjata tajam di muka umum tetap merupakan tindakan yang membahayakan dan melanggar hukum, terlepas dari motifnya, pungkas AKP Heri.
Polresta Pati mengimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan aktivitas mencurigakan yang melibatkan kelompok remaja dengan senjata tajam demi menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan kepada Kepolisian terdekat atau call center 110. (H-2)
Polisi mengamankan 12 pemuda dari kelompok yang kerap konvoi mengendarai motor saat malam hari di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
Dalam video tersebut, istri Arief Muhammad ini memperlihatkan sang suami sebagai sosok ayah dan suami yang penuh kasih sayang kepada keluarga.
Penampilan Hokky Caraka yang dianggap kurang optimal memicu ribuan komentar dari netizen di media sosial.
SAAT berada di masa sulit, sejumlah orang memilih meminta bantuan. Namun, hal itu tidak dilakukan oleh putra dari musisi Ahmad Dhani dan Maia Estianty, Dul Jaelani.
Presiden Prabowo Subianto menyoroti maraknya perilaku masyarakat yang merasa paling tahu segalanya, terutama soal isu-isu politik dan pemerintahan.
RAMAI di media sosial tentang trend (tren) baru yaitu garis merah di atas kepala atau disebut S-Line. Kemunculan tren ini diawali dengan viralnya drama Korea terbaru yang berjudul S-Line.
WARGA Desa Senteluk, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan peningkatan keterampilan digital atau digital skill.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved