Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PSIKOLOG klinis Ratih Ibrahim mengemukakan bahwa keinginan untuk membagikan informasi di platform media sosial (medsos) sering kali berkaitan dengan kebutuhan mendapatkan perhatian dan validasi sosial.
Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia itu menyampaikan bahwa tanpa pemahaman dan kontrol diri yang baik, kebiasaan membagikan informasi dan konten di media sosial bisa mengganggu dan merugikan orang lain.
Dia mencontohkan, menyebarkan informasi dan konten mengenai kejadian kecelakaan bisa menyakiti keluarga korban, menggiring opini publik ke arah yang keliru, serta menimbulkan trauma sekunder pada penonton.
Ratih mengemukakan pentingnya mengasah empati untuk menekan kebiasaan membagikan informasi secara berlebihan di platform media sosial.
1. Jeda sebelum mengunggah
Sebelum mengunggah konten dan informasi di media sosial ada baiknya mengambil jeda sejenak untuk berpikir, Apakah konten ini butuh dibagikan? dan Apa dampak jangka panjang dari konten yang akan diunggah?
2. Refleksi diri
Perlu pula menanyakan kepada diri sendiri apa yang akan kita rasakan jika ada orang lain yang mempublikasikan wajah kita saat mengalami kecelakaan sebelum mengunggah konten di media sosial.
3. Mengingatkan diri sendiri tentang pentingnya menjaga privasi
Mereka yang suka membagikan konten dan informasi di media sosial ada baiknya mengingatkan diri sendiri tentang pentingnya perlindungan privasi pada masa kritis.
4. Mempertimbangkan dampak tindakan
Orang yang suka membagikan berbagai informasi di media sosial dianjurkan pula untuk mempertimbangkan dampak dari tindakannya terhadap
orang-orang yang terkait dengan informasi yang dibagikan di dunia nyata.
Ratih mengatakan bahwa empati tidak hanya diperlukan saat menyaksikan kejadian kecelakaan.
"Ketika melihat konten di sosial media, kita tetap dapat mengasah empati dengan menahan dorongan untuk menyebarkannya kembali," katanya.
Ia menjelaskan bahwa berempati berarti menyadari bahwa penderitaan bukanlah hal yang layak dijadikan konsumsi publik, melainkan sesuatu yang perlu ditangani secara hati-hati. (Ant/Z-1)
Oversharing di media sosial berkaitan dengan kebutuhan mendapatkan validasi dari orang lain.
AKTRIS Tissa Biani kini tengah menyambut perilisan film terbaru yang dibintanginya, Norma Antara Mertua dan Menantu saat Lebaran.
Melansir dari situs Times of India, terdapat 5 alasan yang membuat sejumlah orang jarang posting foto dengan pasangan di medsos, ini daftarnya.
Tantangan sebenarnya adalah apakah bisa platform media sosial betul-betul mendeteksi secara akurat, bahwa akun tersebut merupakan akun media sosial dari anak-anak.
Bila aturan tersebut perlu diperkuat, maka PP yang sudah disahkan bisa dijadikan Undang-Undang (UU)
Strategi keamanan siber yang tangguh dimulai dengan visibilitas yang lengkap, mengetahui apa yang perlu dilindungi dan ketika risiko terbesar berada.
Alat dengar yang digunakan sehari-hari disarankan yang memiliki noise cancelling untuk meredam suara bising dari luar.
Untuk penyimpanan di kulkas, Tuti menyarankan agar daging disimpan beku di freezer dan dikemas sesuai dengan porsi kebutuhan sajian.
Perasaan kecewa adalah hal yang sangat manusiawi ketika harapan tidak sejalan dengan kenyataan. Misalnya, saat melihat keberhasilan teman-teman sebaya.
Daging kerbau kerap kali dianggap keras dan sulit diolah. Padahal dengan teknik yang tepat, bahan pangan ini bisa menjadi sajian empuk dan lezat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved