Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
PSIKOLOG klinis Ratih Ibrahim mengemukakan bahwa keinginan untuk membagikan informasi di platform media sosial (medsos) sering kali berkaitan dengan kebutuhan mendapatkan perhatian dan validasi sosial.
Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia itu menyampaikan bahwa tanpa pemahaman dan kontrol diri yang baik, kebiasaan membagikan informasi dan konten di media sosial bisa mengganggu dan merugikan orang lain.
Dia mencontohkan, menyebarkan informasi dan konten mengenai kejadian kecelakaan bisa menyakiti keluarga korban, menggiring opini publik ke arah yang keliru, serta menimbulkan trauma sekunder pada penonton.
Ratih mengemukakan pentingnya mengasah empati untuk menekan kebiasaan membagikan informasi secara berlebihan di platform media sosial.
1. Jeda sebelum mengunggah
Sebelum mengunggah konten dan informasi di media sosial ada baiknya mengambil jeda sejenak untuk berpikir, Apakah konten ini butuh dibagikan? dan Apa dampak jangka panjang dari konten yang akan diunggah?
2. Refleksi diri
Perlu pula menanyakan kepada diri sendiri apa yang akan kita rasakan jika ada orang lain yang mempublikasikan wajah kita saat mengalami kecelakaan sebelum mengunggah konten di media sosial.
3. Mengingatkan diri sendiri tentang pentingnya menjaga privasi
Mereka yang suka membagikan konten dan informasi di media sosial ada baiknya mengingatkan diri sendiri tentang pentingnya perlindungan privasi pada masa kritis.
4. Mempertimbangkan dampak tindakan
Orang yang suka membagikan berbagai informasi di media sosial dianjurkan pula untuk mempertimbangkan dampak dari tindakannya terhadap
orang-orang yang terkait dengan informasi yang dibagikan di dunia nyata.
Ratih mengatakan bahwa empati tidak hanya diperlukan saat menyaksikan kejadian kecelakaan.
"Ketika melihat konten di sosial media, kita tetap dapat mengasah empati dengan menahan dorongan untuk menyebarkannya kembali," katanya.
Ia menjelaskan bahwa berempati berarti menyadari bahwa penderitaan bukanlah hal yang layak dijadikan konsumsi publik, melainkan sesuatu yang perlu ditangani secara hati-hati. (Ant/Z-1)
Media sosial adalah teknologi berbasis internet yang memfasilitasi komunikasi dua arah, membangun komunitas, dan berbagi konten antara individu atau kelompok secara real-time.
Oversharing di media sosial berkaitan dengan kebutuhan mendapatkan validasi dari orang lain.
AKTRIS Tissa Biani kini tengah menyambut perilisan film terbaru yang dibintanginya, Norma Antara Mertua dan Menantu saat Lebaran.
Melansir dari situs Times of India, terdapat 5 alasan yang membuat sejumlah orang jarang posting foto dengan pasangan di medsos, ini daftarnya.
Tantangan sebenarnya adalah apakah bisa platform media sosial betul-betul mendeteksi secara akurat, bahwa akun tersebut merupakan akun media sosial dari anak-anak.
Hal terpenting dalam memulai perjalanan menjalani hidup sehat terutama berolahraga adalah niat dan usaha untuk memulainya meskipun terkadang menjadi sebuah tantangan.
Skin barrier berfungsi sebagai pelindung alami kulit. Kalau wajah terus terpapar sinar matahari, lapisan ini bisa rusak.
Upaya untuk membiasakan anak menerapkan pola makan sehat bisa mulai dilakukan pada masa pengenalan MPASI, ketika anak berusia sekitar enam bulan.
Temukan 50 tips sehari-hari praktis untuk mempermudah hidup Anda di 2025. Hemat waktu, uang, dan tenaga dengan trik sederhana ini!
Batuk pilek yang berulang selain mengganggu perkembangan anak, kondisi ini juga bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan lain jika tidak ditangani dengan baik.
Paparan suara yang sangat keras seperti dari speaker sound horeg bisa langsung merusak sel-sel rambut halus di koklea atau rumah siput.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved