Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PSIKOLOG Klinis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya Kota Denpasar, Bali, Nena Mawar Sari mengingatkan bahwa oversharing (terlalu banyak membagikan informasi) di media sosial bisa merugikan orang lain.
Nena menjelaskan bahwa oversharing di media sosial berkaitan dengan kebutuhan mendapatkan validasi dari orang lain.
"Ada beberapa hal yang membuat seseorang itu merasa butuh validasi bahwa dia dianggap sebagai satu orang yang peduli kemudian
dianggap sebagai orang yang bisa memberikan informasi dengan cepat," kata Nena, dikutip Kamis (5/6).
Orang yang terlalu banyak membagikan informasi tersebut mendapat kepuasan ketika unggahannya mendapatkan reaksi seperti disukai, diberikan komentar atau diunggah ulang oleh pengguna media sosial lain, termasuk ketika konten yang diunggah adalah sesuatu yang tidak menyenangkan, misalnya foto korban kecelakaan.
Nena juga menilai ada orang yang menginginkan perhatian dengan mengunggah foto-foto korban kecelakaan tanpa memikirkan dampaknya bagi keluarga korban atau orang lain yang pernah mengalami musibah serupa.
Agar tidak oversharing di media sosial yang bisa merugikan orang lain, Nena mengingatkan seseorang perlu edukasi mengenai batasan empati tentang hal-hal yang tidak etis dibagikan di media sosial.
Edukasi tersebut juga perlu diteruskan kepada anggota keluarga, termasuk anak-anak.
Sementara itu, jika orang yang melihat konten-konten tersebut merasa terdampak, apalagi jika ia adalah keluarga korban, Nena menyarankan untuk segera mendapat bantuan dari ahli.
"Kalau memang sudah terlanjut terjadi (melihat foto kecelakaan menjadi viral) ada baiknya keluarga korban atau pihak yang dirugikan menjalani sesi terapi dengan psikolog untuk mendapatkan pemulihan mental," kata Nena. (Ant/Z-1)
Pelajar bernama Keimita, asal Kabupaten Bekasi, menjadi perhatian publik setelah video curhatnya viral. Dalam video itu, ia mengaku sedih karena kesulitan mendaftar sekolah negeri.
Kritik tak selalu berarti penolakan, melainkan bentuk cinta terhadap negeri.
Pemerintah berupaya memperluas basis pajak dan mengoptimalkan penerimaan negara. Salah satunya membidik pengenaan pajak berbasis media sosial dan data digital di tahun depan.
Media sosial dapat memperburuk kondisi emosional penderita bipolar. Ketahui tiga dampak negatif utamanya.
xAI menyampaikan permintaan maaf resmi setelah Grok memuji Adolf Hitler dan komentar antisemitisme.
Data terbaru Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat bahwa 19,7% anak usia 5–12 tahun dan 14,3% anak usia 13–18 tahun mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Tanpa pemahaman dan kontrol diri yang baik, kebiasaan membagikan informasi dan konten di media sosial bisa mengganggu dan merugikan orang lain.
AKTRIS Tissa Biani kini tengah menyambut perilisan film terbaru yang dibintanginya, Norma Antara Mertua dan Menantu saat Lebaran.
Melansir dari situs Times of India, terdapat 5 alasan yang membuat sejumlah orang jarang posting foto dengan pasangan di medsos, ini daftarnya.
Tantangan sebenarnya adalah apakah bisa platform media sosial betul-betul mendeteksi secara akurat, bahwa akun tersebut merupakan akun media sosial dari anak-anak.
Bila aturan tersebut perlu diperkuat, maka PP yang sudah disahkan bisa dijadikan Undang-Undang (UU)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved