Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Maritim Natuna mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Berdasarkan prakiraan cuaca yang dirilis untuk periode 30 Mei hingga 2 Juni 2025, wilayah Kepri akan mengalami hujan lebat disertai petir dan gelombang tinggi, yang dapat membahayakan aktivitas pelayaran dan perikanan di daerah tersebut.
BMKG memprediksi bahwa sejumlah wilayah perairan di Kepri, terutama di bagian utara seperti Kepulauan Natuna dan Anambas, akan dilanda hujan petir disertai gelombang laut dengan ketinggian mencapai 0,5 hingga 1,2 meter. Kecepatan angin yang diperkirakan akan mencapai antara 6 hingga 15 knot, dengan arah angin yang bervariasi dari timur laut, utara, hingga barat daya.
Alfi Fauzi, Prakirawan BMKG Kepulauan Riau, perairan Kepulauan Batam, mengatakan Bintan, dan Karimun di bagian selatan Kepri juga diperkirakan akan terkena dampak cuaca buruk, dengan hujan ringan hingga sedang, serta potensi gelombang laut setinggi 0,3 hingga 1,1 meter. Kondisi ini akan berisiko tinggi bagi kapal dan nelayan yang sedang beraktivitas di laut.
BMKG mengimbau agar nelayan dan kapal yang berlayar di sekitar perairan Kepri untuk selalu waspada terhadap cuaca buruk yang dapat datang secara mendadak. Hujan lebat dan petir, ditambah dengan angin kencang dan gelombang tinggi, dapat mengganggu kestabilan perahu serta membahayakan keselamatan pelayaran. Nelayan diingatkan untuk menunda aktivitas melaut atau segera kembali ke daratan jika cuaca memburuk.
Untuk pelayaran antar pulau, BMKG juga mengingatkan operator kapal dan pelayaran untuk memprioritaskan keselamatan penumpang dan kapal. Cuaca ekstrem ini dapat memengaruhi navigasi, sehingga penting bagi pihak pelayaran untuk memantau informasi cuaca secara berkala dan memastikan kapal berlayar dengan peralatan yang lengkap dan aman.
"Gelombang laut yang tinggi, dengan ketinggian antara 0,3 hingga 1,2 meter, dapat menciptakan kondisi yang tidak aman bagi aktivitas di laut," kata dia, Jumat (29/5). Kecepatan angin yang diprediksi mencapai 6 hingga 15 knot juga berpotensi memengaruhi kelancaran pelayaran, dengan arah angin yang bervariasi dari timur laut hingga barat daya. BMKG menyarankan agar para nelayan dan pelaut memperhatikan kondisi cuaca dan arah angin untuk menghindari kecelakaan di laut. (H-2)
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di pekan kedua bulan Agustus 2025. Data tersebut dihimpun pada periode 11 hingga 12 Agustus 2025
CUACA ekstrem berpotensi di sejumlah daerah di Jawa Tengah, Senin (12/8), hujan ringan hingga lebat mengguyur sebagian besar daerah sehingga diminta warga untuk waspada
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah masih berlangsung dengan ketinggian 1,25-3,5 meter sehingga cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
CUACA ekstrem tak hanya menjadi ancaman di musim penghujan. Dalam beberapa hari terakhir, hujan deras hingga ekstrem kembali mengguyur sejumlah wilayah di Tanah Air,
Di Kabupaten Bintan, daerah yang harus meningkatkan kewaspadaan meliputi Teluk Bintan, Telok Sebong, dan Toapaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved