Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
APEL Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tingkat nasional dijadwalkan akan dilaksanakan pada 23 April 2025 di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau. Kegiatan ini merupakan apel gabungan yang melibatkan berbagai unsur dari Provinsi Riau, kabupaten, serta kota di wilayah tersebut.
Sebagai bagian dari persiapan, Pemerintah Provinsi Riau melalui BPBD telah menggelar pertemuan pada Senin (14/4) di Kantor BPBD Provinsi Riau. Pertemuan ini membahas finalisasi Surat Keputusan (SK) panitia pelaksana, guna memastikan seluruh tahapan persiapan berjalan lancar dan sesuai rencana.
Terdapat tiga daerah yang menjadi kandidat pelaksanaan Apel Siaga Karhutla tingkat nasional, yaitu Palembang, Riau, dan Pontianak. Dari ketiga daerah tersebut, Provinsi Riau akhirnya ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan apel tahun ini.
Apel siaga ini diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat koordinasi antarinstansi serta meningkatkan kesiapsiagaan seluruh pihak dalam menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan, khususnya menjelang musim kemarau tahun 2025.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, M. Edy Afrizal yang memimpin pertemuan tersebut, menyampaikan bahwa mengingat waktu pelaksanaan yang semakin dekat, pelaksanaan gladi resik diharapkan dapat dilakukan paling lambat pada 22 April 2025.
“Dengan mepetnya waktu pelaksanaan di tanggal 23 April 2025, saya berharap pada tanggal 22 April kita sudah melakukan gladi,” kata Edy, Senin (14/4).
Lebih lanjut, Edy Afrizal menyampaikan bahwa apel siaga ini akan dihadiri oleh sejumlah tamu VVIP dari pemerintah pusat, antara lain Menkopolhukam, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kehutanan, Menteri Pertanian, Menteri Perhubungan, Menteri Komunikasi dan Digital, Menteri Desa, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan, Panglima TNI, dan Kapolri.
“Oleh karena itu, kita harus menyiapkan berbagai kebutuhan seperti kendaraan operasional, konsumsi, akomodasi, hingga pengamanan secara matang dan terkoordinasi,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, juga dibahas mengenai persiapan peserta apel yang akan terlibat. Hal ini mencakup penunjukan penanggung jawab, koordinasi dengan seluruh peserta apel, serta penyusunan rundown acara. Setelah seluruh teknis pelaksanaan dibahas, agenda berikutnya adalah pembahasan pembiayaan kegiatan agar seluruh kebutuhan acara dapat terpenuhi dengan optimal.
Dengan keterlibatan banyak pihak dan perhatian dari pemerintah pusat, diharapkan kegiatan ini dapat berjalan sukses dan memberikan dampak nyata dalam peningkatan kesiapsiagaan menghadapi bencana karhutla di Indonesia.
Melalui apel siaga ini, diharapkan tidak hanya tercipta kesiapsiagaan dalam penanganan Karhutla, tetapi juga terbangun komitmen bersama antara pemerintah pusat, daerah, dan seluruh elemen masyarakat dalam menjaga lingkungan serta mencegah terjadinya bencana sejak dini.
"Provinsi Riau sebagai tuan rumah bertekad memberikan yang terbaik demi kesuksesan pelaksanaan Apel Siaga Karhutla Tingkat Nasional tahun 2025," pungkasnya. (H-3)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majalengka mencatat 20 kejadian karhutla di Kabupaten Majalengka pada Agustus 2024 dengan lahan yang terbakar mencapai 17,9 hektare.
KEBAKARAN hutan dan lahan terjadi di tiga daerah di wilayah Jawa Barat. Kebakaran terjadi di Kota Depok, Majalengka, dan Kuningan.
BMKG imbau potensi karhutla di sejumlah wilayah
KLHK melakukan pengawasan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Peneliti BRIN Puji Hastuti memberi gagasan risetnya bagaimana menyelaraskan dinamika kependudukan dengan tata kelola lingkungan yang adil dan berkelanjutan.
Di Indonesia, sebagian besar kebakaran justru disebabkan oleh aktivitas manusia yang tidak terkendali.
Cukup tidur juga dapat memperbaiki jaringan kulit wajah karena penyerapan produk yang Jelita gunakan (skincare, vitamin) menjadi lebih maksimal dan efektif.
Batuk rejan diketahui kerap membuat anak-anak itu sangat kesulitan untuk menarik nafas, dan sampai mengeluarkan bunyi.
Pastikan anak membawa botol air saat mereka berada di luar, mengenakan pakaian pelindung matahari dan tabir surya mineral, serta tidak berada di bawah sinar matahari terlalu lama.
Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat sedang memasuki masa peralihan atau pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau.
Pompanisasi merupakan solusi tercepat mengatasi krisis pangan.
Untuk kebakaran hutan, dari 22 kelurahan terdapat 13 kelurahan yang pernah mengalami kebakaran hutan dan lahan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved