Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
APEL Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tingkat nasional dijadwalkan akan dilaksanakan pada 23 April 2025 di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau. Kegiatan ini merupakan apel gabungan yang melibatkan berbagai unsur dari Provinsi Riau, kabupaten, serta kota di wilayah tersebut.
Sebagai bagian dari persiapan, Pemerintah Provinsi Riau melalui BPBD telah menggelar pertemuan pada Senin (14/4) di Kantor BPBD Provinsi Riau. Pertemuan ini membahas finalisasi Surat Keputusan (SK) panitia pelaksana, guna memastikan seluruh tahapan persiapan berjalan lancar dan sesuai rencana.
Terdapat tiga daerah yang menjadi kandidat pelaksanaan Apel Siaga Karhutla tingkat nasional, yaitu Palembang, Riau, dan Pontianak. Dari ketiga daerah tersebut, Provinsi Riau akhirnya ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan apel tahun ini.
Apel siaga ini diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat koordinasi antarinstansi serta meningkatkan kesiapsiagaan seluruh pihak dalam menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan, khususnya menjelang musim kemarau tahun 2025.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, M. Edy Afrizal yang memimpin pertemuan tersebut, menyampaikan bahwa mengingat waktu pelaksanaan yang semakin dekat, pelaksanaan gladi resik diharapkan dapat dilakukan paling lambat pada 22 April 2025.
“Dengan mepetnya waktu pelaksanaan di tanggal 23 April 2025, saya berharap pada tanggal 22 April kita sudah melakukan gladi,” kata Edy, Senin (14/4).
Lebih lanjut, Edy Afrizal menyampaikan bahwa apel siaga ini akan dihadiri oleh sejumlah tamu VVIP dari pemerintah pusat, antara lain Menkopolhukam, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kehutanan, Menteri Pertanian, Menteri Perhubungan, Menteri Komunikasi dan Digital, Menteri Desa, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan, Panglima TNI, dan Kapolri.
“Oleh karena itu, kita harus menyiapkan berbagai kebutuhan seperti kendaraan operasional, konsumsi, akomodasi, hingga pengamanan secara matang dan terkoordinasi,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, juga dibahas mengenai persiapan peserta apel yang akan terlibat. Hal ini mencakup penunjukan penanggung jawab, koordinasi dengan seluruh peserta apel, serta penyusunan rundown acara. Setelah seluruh teknis pelaksanaan dibahas, agenda berikutnya adalah pembahasan pembiayaan kegiatan agar seluruh kebutuhan acara dapat terpenuhi dengan optimal.
Dengan keterlibatan banyak pihak dan perhatian dari pemerintah pusat, diharapkan kegiatan ini dapat berjalan sukses dan memberikan dampak nyata dalam peningkatan kesiapsiagaan menghadapi bencana karhutla di Indonesia.
Melalui apel siaga ini, diharapkan tidak hanya tercipta kesiapsiagaan dalam penanganan Karhutla, tetapi juga terbangun komitmen bersama antara pemerintah pusat, daerah, dan seluruh elemen masyarakat dalam menjaga lingkungan serta mencegah terjadinya bencana sejak dini.
"Provinsi Riau sebagai tuan rumah bertekad memberikan yang terbaik demi kesuksesan pelaksanaan Apel Siaga Karhutla Tingkat Nasional tahun 2025," pungkasnya. (H-3)
Sebagai negara dengan area hutan yang didominasi oleh lahan gambut, komitmen pemerintah dalam melakukan upaya pencegahan dan mitigasi karhutla dinilai masih harus terus ditingkatkan.
Jumlah titik api (hotspot) kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kalimantan Barat terus menurun berkat langkah-langkah yang diambil lintas sektoral.
PEMERINTAH memastikan penegakan hukum menjadi instrumen utama dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seiring meningkatnya potensi kebakaran di berbagai wilayah.
TITIK panas atau hotspot sebagai indikator kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatra masih terus meningkat. Dari pantauan terakhir satelit terdeteksi sebanyak 230 titik panas.
DI tengah isu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) meningkat, peran aparatur sipil negara (ASN) dalam mengelola komunikasi krisis semakin penting.
Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Memasuki musim kemarau, Kabupaten Kotawaringin Timur kini berada dalam status waspada tinggi terhadap potensi Karhutla
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
Masyarakat NTT diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi angin kencang yang bersifat kering. Angin kencang ini berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
"Jadi saat wilayah yang mudah terbakar meluas, kami mohon bantuan, dukungan yang berada di Provinsi Riau benar-benar menjaga jangan sampai lahan itu terbakar,"
MUSIM kemarau menyebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Krisis air bersih terjadi di Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, yang terdampak
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Di beberapa titik seperti Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, kondisi kering telah berlangsung lebih dari lima bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved