Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
SEORANG Ibu rumah tangga di Kampung Mbore Desa Tondong Belang Kecamatan Mbeliling Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) berinisial AH, 28, ditetapkan sebagai terangka kasus pembuangan bayi.
AH diketahui merupakan ibu kandung korban. Setelah melahirkan Minggu (23/2) lalu, AH meninggalkan bayinya terbungkus plastik di semak-semak tempat permandian umum kampung Mbore Tondong Mbelang, Manggarai Barat.
Kasus pembuangan bayi itu terungkap setelah sang ibu mendapatkan perawatan di RSUD Komodo akibat pendarahan pasca melahirkan.
Kasus yang terjadi pada Bulan Februari itu kemudian ditanggani Polres Manggarai Barat pada Bulan Maret berdasarkan Surat Perintah Penyidikan yang diterbitkan pada Minggu (23/3).
“AH sudah ditetapkan menjadi tersangka dan telah ditahan” Kasat Reskrim Polres Manggarai Barat, AKP Lufthi Darmawan Aditya, Rabu (26/3).
Kronologis Kasus
Kasus ini bermula pada Minggu, (23/2) pukul 04.00 Wita pelaku AH melahirkan bayinya di tempat permandian umum kampung Mbore-Tondong Mbelang berjarak sekitar 200 meter dari rumah tempat tinggalnya.
Setelah bayinya lahir, AH menarik tali pusar bayi hingga putus lalu menyimpan bayi di semak-semak beralaskan plastik. Pada sekitar pukul 11.00 Wita hari yang sama AH mengalami pendarahan, lalu dilarikan ke RSUD Komodo oleh keluarganya untuk berobat.
“Di RSUD pekaku AH bantah telah melahirkan bayi, namun petugas RSUD tidak percaya karena kondisi AH saat itu adalah kondisi pasca melahirkan” jelas AKP Lufthi.
Hingga Senin (24/2) AH baru mengaku telah melahirkan bayi dan ditinggalkannya di lokasi permandian umum kampung Mbore-Tondong Mbelang. Pihak keluarga AH kemudian melakukan pencairan.
Saat ditemukan bayi milik AH itu berjenis kelamin laki-laki dengan kaki dan pusar dikerubuni semut, kondisinya masih hidup.
Bayi laki-laki itu kemudian dibawa ke RSUD Komodo untuk mendapatlan perawatan medis. Setelah 5 jam mendapatkan perawatan medis bayi AH itu meninggal dunia.
AKP Lufthi mengatakan penyidik telah memeriksa 10 orang saksi termasuk pelaku AH. Selain itu, pihaknya telah mengamankan alat bukti berupa hasil pemeriksaan AH dan Korban dari RSUD Komodo serta surat keterangan kematin dari Pemerintah Desa setempat.
Motif pelaku
Polres Manggarai Barat mengungkap motif pelaku melakukan pembuangan bayi karena merasa malu dengan kehamilan hasil hubungan di luar nikah dengan seorang pria.
Kasat Reskrim Polres Mabar, AKP Lufthi. mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan sementara AH berstatus sebagai single parents yang sudah memiliki dua orang anak dan tinggal bersama kedua orangtuanya.
“Pelaku akan dijerat menggunakan Pasal 80 ayat (3) junto Pasal 77B Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan Anak atau Pasal 306 ayat (2) KUHP dengan ancaman pidana lima belas tahun penjara” kata AKP Lufthi. (H-4)
Motivasi diberikan kepada para peserta MPLS di sela-sela kunjungannya ke Flores Timur selama dua hari
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Warga yang direlokasi berasal 2.209 keluarga. Mereka akan menempati lahan seluas 130 hektare.
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan proyek ini akan berlalan selama enam tahun dengan menargetkan sekitar 45.000 rumah tangga petani.
Sesosok bayi laki-laki ditemukan dalam keadaan hidup di depan rumah warga di Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, pada Senin (14/7) malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved