Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Awal Januari 2025, Indeks Harga Konsumen Kota Tegal Deflasi hingga 0,49 Persen

Supardji Rasban
18/2/2025 11:55
Awal Januari 2025, Indeks Harga Konsumen Kota Tegal Deflasi hingga 0,49 Persen
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Tegal, Bimala.(MI/Suparji)

INDEKS Harga Konsumen (IHK) Kota Tegal, Jawa Tengah, di awal Januari 2025, deflasi sebesar 0,49% (mtm) atau lebih rendah ketimbang bulan sebelumnya yang tercatat inflasi 0,48% (mtm).

Sedangkan deflasinya lebih besar ketimbang deflasi Jawa Tengah, yang mengalami deflasi rendah yakni 0,46% (mtm). Namun, secara nasional deflasinya terbilang tinggi tercatat mencapai 0,76% (mtm).

"Hal tersebut menjadikan inflasi tahunan Kota Tegal sebesar 1,76% (yoy), masih berada dalam target yaitu 2,5 ± 1% (yoy)," ujar Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Tegal, Bimala, kepada jurnalis, di kantor BI setempat, Senin (17/2).

"Adapun inflasi Kota Tegal tercatat beberapa kali lebih tinggi ketimbang Jawa Tengah dan Nasional, pada tahun 2021 hingga 2023 lalu," terang Bimala.

Bimala menyebut pendorong utama laju deflasi, bersumber dari Kelompok Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga karena adanya diskon tarif listrik PLN yang mencapai 50% pada Januari dan Februari ini.

"Tarif listrik menjadi pendorong utama deflasi pada bulan laporan dengan andil -1,11% (mtm) menyusul adanya diskon tarif listrik sebesar 50% yang diberikan kepada pelanggan rumah tangga daya 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA, berlaku selama 2 bulan Januari dan Februari 2025," jelasnya.

Ia memaparkan tarif listrik untuk seluruh kota Jateng mengalami deflasi, sedangkan tarif KA hanya kota Solo dan Wonogiri stabil. Sementaea Cilacap, Purwokerto, Semarang dan Tegal mengalami deflasi.

"Produksi bawang merah yang melimpah di Brebes turut mendorong deflasi pada bulan laporan dengan andil -0,08% (mtm), diikuti tarif kereta api -0,03% (mtm), mobil -0,03% (mtm), dan ketimun -0,02% (mtm)," paparnya 

Lanjut Bimala, IHK Kota Tegal sepanjang tahun 2025 diperkirakan tetap terjaga pada kisaran target 2,5%+1 sejalan dengan capaian inflasi tahun 2024 yang terkendali pada angka 2,19% (mtm).

"Hal ini didukung oleh membaiknya prakiraan cuaca BMKG di tahun 2025 yang mana El Nino akan melemah dan berangsur ke kondisi netral, serta konsistensi penguatan program GNPIP di tingkat pusat hingga daerah," pungkas Bimala. 

Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, menuturkan pertumbuhan ekonomi 2024 (yoy) Provinsi Jawa Tengah (4,95%-yoy) dan Nasional (5,03%-yoy). Pertumbuhan tertinggi terjadi di wilayah eks. Karesidenan Pekalongan yakni di Kabupaten Batang sseiring akselerasi investasi dan operasionalisasi sejumlah tenant terutama di KIT Batang.

“Karena menjadi multiplier untuk sektor lain seperti perumahan, perdagangan, dll dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja di wilayah Batang dan sekitarnya,” ujar Rahmat.

Rahmat percaya, dalam upaya pemerintah pusat meningkatkan program swasemba pangan, juga sekaligus dapat membantu menurunkan biaya produksi termasuk meningkatkan produksi komoditas pertanian.

“Ini diperkuat juga diperkuat melalui sinergi pengendalian inflasi berbasis 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif) di daerah bersama TPID dan K/L terkait,” tandas Rahmat. (JI/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya