Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PENYIDIK Kepolisian telah melakukan gelar perkara kasus dua anggota Polrestabes Semarang yang memeras pelajar hingga Rp2,5 juta. Kedua anggota Aiptu Kusno, 46, dan Aipda Roy Legowo, 38, ditetapkan tersangka pemerasan dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara dan segera di proses secara pidana bersamaan proses sidang etik kepolisian serta terancam dipecat.
Pemantauan Media Indonesia, Minggu (2/2) kasus pemerasan oleh anggota kepolisian Aiptu Kusno bertugas di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang dan Aipda Roy Legowo bertugas di Samapta Polsek Tembalang, Polrestabes Semarang masih bergulir, Propam Polrestabes Semarang dan penyidikan di Reserse dan Kriminal secara bersamaan memeriksa kasus menghebohkan tersebut.
Tidak hanya akan diseret ke sidang etik kepolisian, kedua pelaku tang sudah ditetapkan tersangka pemerasan terhadap pelajar di Semarang ini, juga diproses secara pidana yakni jerat pasal 368 KUHP tentang tindak pidana pemerasan, sedangkan keterlibatan warga sipil bernama Suyatno, 44, warga Sendang Mulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang masih dilakukan pendalaman.
"Kami sudah melakukan gelar perkara dengan Bidang Propam Polda Jawa Tengah dan keduanya sudah dinyatakan terbukti melakukan pelanggaran kode etik polri, sehingga penanganan dilimpahkan ke Propam Polda," kata Kepala Polrestabes Semarang Kombes M Syahduddi.
Selain terbukti melakukan pelanggaran, lanjut Syahduddi, kedua anggota juga telah ditetapkan sebagai tersangka tindak pemerasan terhadap dua pelajar di Kota Semarang yakni MRW, 18, dan MMX, 17. "Keterlibatan warga sipil dalam kasus ini masih dilakukan pendalaman," imbuhnya.
Ditanya tentang kegiatan hingga terjadi pemerasan, Syahduddi mengatakan, bahwa saat terjadi pemerasan terhadap pelajar tersebut, keduanya tidak sedang berdinas, mereka juga tidak berseragam dan hanya menggunakan jaket karena berniat mencari makan malam menggunakan sedan merah milik Aipda Roy Legowo.
"Mereka meminta sejumlah uang agar korban yang sedang berduaan di dalam mobil tidak diproses hukum, karena merasa ketakutan maka korban memenuhi permintaan kedua polisi itu menyerahkan uang sebesar Rp 2,5 juta," ujar M Syahduddi.
Sedangkan uang hasil pemerasan dari korban itu, menurut Syahduddi, untuk kepentingan tiga pelaku, namun karena dikerumuni banyak warga sekitar Telaga Mas, Perumahan Tanah Mas, Kecamatan Semarang Utara, pelaku panik kemudian mengembalikan uang korban sebesar Rp1 juta dan berpikir uang yang diterima sudah dikembalikan semua. (AS/J-3)
POLISI pelaku pemerasan pelajar di Kota Semarang, Jawa Tengah, sempat mengancam akan menembak warga yang mengepung dan menangkapnya.
Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menjelaskan terkait dilibatkannya sejumlah robot polisi dalam tahapan persiapan Hari Bhayangkara ke-79 di Monas, Jakarta Pusat.
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan meyakini langkah Polri dalam menangani laporan kekerasan akan lebih cepat, tepat dan berpihak kepada korban.
POLRES Metro Jakarta Pusat melalui Tim Patroli Perintis Presisi Sat Samapta menangkap tiga pemuda yang kedapatan membawa sajam.
PASANGAN berinisial Y dan AP menjadi korban penipuan oleh dua pria yang mengaku anggota Polri atau polisi gadungan. Keduanya ditipu setelah menjual motor mereka di Facebook
Dua senjata itu ditemukan penyidik saat menggeledah rumah salah satu tersangka dalam kasus ini. Koordinasi dengan polisi penting untuk memastikan legalitas senjata tersebut.
MUSISI dan penyiar Gusti Irwan Wibowo atau dikenal dengan Gustiwiw meninggal dunia di penginapan yang berlokasi di Jalan Maribaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved