Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

111,5 Persen Lebih Tinggi dibanding 2023, Dinkes Badung: 2.405 Kasus DBD di Badung Tahun 2024

Media Indonesia
31/1/2025 16:25
111,5 Persen Lebih Tinggi dibanding 2023, Dinkes Badung: 2.405 Kasus DBD di Badung Tahun 2024
Petugas melakukan pengasapan (fogging) guna memberantas nyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD) di Lumajang, Jawa Timur, Kamis (7/11/2024)(ANTARA/Irfan Sumanjaya)

DINAS Kesehatan Kabupaten Badung mencatat, terdapat peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Badung pada tahun 2024. Pasien yang terjangkit  DBD di Badung mencapai 2.405 orang. Data DBD ini pun meningkat 111,5 persen dari tahun sebelumnya yakni 1.137 kasus.

Dari data keseluruhan kabupaten/kota di Bali, angka kasus DBD di Gumi Keris menduduki posisi kedua tertinggi. Posisi kasus terbanyak ada di Kabupaten Gianyar, yaitu 4.478 kasus.

Dari tingginya masyarakat di Badung yang terjangkit DBD ini ternyata persentase angka bebas jentik mencapai 98 persen. Beruntungnya kasus DBD di Badung tidak sampai menyebabkan korban jiwa.

Kepala Dinas Kesehatan Badung, dr. Made Padma Puspita saat dikonfirmasi tidak membantah hal tersebut.

Ia memperkirakan tingginya angka DBD di Badung diesebabkan curah hujan yang cukup tinggi, pasalnya penyakit DBD ditularkan melalui vektor atau nyamuk. 

“Vektor itu hidupnya dimana? Sekarang kan banjirnya melebihi dari kemarin,” ujar Padma Puspita, Kamis (30/1/2025).

Pihaknya menyebutkan, setelah melihat adanya peningkatan telah dilakukan koordinasi untuk menurunkan angka kasus.

Seperti yang telah dilakukan di Kecamatan Kuta Selatan, dalam upaya mengantisipasi penyebaran DBD. “Jumatik kami kumpulkan pada acara di Kuta Selatan, kami akan sama-sama mengantisipasi,” ungkapnya.

Padma Puspita pun berharap, kesadaran masyarakat terhadap pola hidup bersih dan sehat dapat ditingkatkan, seperti mengonsumsi makanan yang bergizi dan menerapkan menguras tempat penampungan air.

Menutup tempat penampungan air, serta mendaur ulang barang bekas yang berpotensi tempat berkembiang biak nyamuk (3M) juga menjadi bagian penting mencegah DBD. Kesadaran masyarakat ini yang penting, karena tidab bisa fogging saja. Apalagi fogging dapat menyebabkan nyamuk resisten,” jelasnya.

Sementara Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta mengatakan, pihaknya telah berupaya maksimal dalam mengatasi lonjakan kasus DBD.

Nyoman Giri Prasta menjelaskan pihaknya telah memberikan arahan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) agar melakukan langkah antisipasi mencegah lonjakan kasus DBD. (H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya