Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

123 Kasus DBD di Denpasar pada Januari 2025, Melonjak Tajam dari Tahun Lalu

Ruta Suryana
31/1/2025 16:18
123 Kasus DBD di Denpasar pada Januari 2025, Melonjak Tajam dari Tahun Lalu
Petugas jumantik saat melakukan pengecekan jentik nyamuk di rumah penduduk.(Dok Pemkot Denpasar)

JUMLAH kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Denpasar pada Januari 2025 tercatat melonjak tajam jika dibanding periode yang sama pada 2024. Yakni pada Januari 2025 (posisi hingga tanggal 25) tercatat sebanyak 117 kasus, sementara periode yang sama pada Januari 2024 hanya terjadi 34 kasus. Sedangkan secara keseluruhan sepanjang Januari 2025 berdasarkan hasil laporan harian tercatat sebanyak 123 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Anak Agung Ayu Candrawati saat dikonfirmasi mengatakan persebaran kasus DBD berdasarkan laporan harian  terjadi hampir merata di empat wilayah kecamatan yang ada, hanya saja jumlahnya bervariasi. Kasus tertinggi terjadi di Kecamatan Denpasar Barat sebanyak 39 kasus, disusul Denpasar Utara 37 kasus, Denpasar Selatan 36 kasus sementara Denpasar Timur paling rendah yakni 11 kasus. 

“Beradasarkan hasil rekap laporan harian hingga akhir Januari 2025, total jumlah kasus DBD  tercatat sebanyak 123 kasus,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, A.A. Ayu Candrawati saat dihubungi Jumat (31/1). 

Menurut Candrawati, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah antisipasi merebaknya DBD jauh-jauh hari sebelum musim penghujan. Antara lain seperti melakukan kegiatan fogging massal ULV yang sudah dilakukan sejak September 2024. Selain itu juga dilakukan kegiatan larvasidasi oleh petugas juru pemantau jentik (jumantik) dengan kunjungan ke rumah-rumah penduduk setiap harinya.

“Jadi beberapa upaya penanganan DBD di Kota Denpasar yaitu  kegiatan fogging focus, kegiatan fogging ULV, kegiatan larvasidasi dan PSN oleh jumantik dan petugas fogging di seluruh wilayah kecamatan,” jelas Candrawati.
 
Di samping itu, Candrawati juga menekankan pentingnya melakukan kegiatan GERTAK PSN (Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk) di lingkungan rumah masing-masing dan mengefektifkan kegiatan Satu Rumah Satu Jumantik.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya penyakit DBD. “Apabila memiliki gejala DBD agar melakukan pemeriksaan dasar seperti Rapid Tes yang bisa dilakukan di Puskesmas,” katanya.(H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya