Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEBANYAK 15 orang terpapar Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sukoharjo pada bulan Januari 2025, satu di antaranya meninggal dunia. Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo mengingatkan masyarakat untuk terus menjaga gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) karena banyak genangan air menjadi sumber perkembangbiakan nyamuk saat puncak musim hujan sekarang ini.
Kepala DKK Sukoharjo Tri Tuti Rahayu, Rabu (29/1/2025) mengatakan, DKK Sukoharjo pada Januari tahun 2025 ini mencatat ada 15 orang terpapar DBD. Satu orang diantaranya meninggal dunia.
Sebanyak 15 orang terpapar DBD tersebut semuanya sudah mendapat penanganan. Tahap selanjutnya tinggal menunggu kondisi perkembangan kesehatan dan kesembuhan.
DKK Sukoharjo mencatat sebanyak 15 orang terpapar DBD tersebar disejumlah kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Rinciannya, Kecamatan Weru 1 kasus, Kecamatan Nguter 3 kasus, Kecamatan Tawangsari 3 kasus, Kecamatan Polokarto 3 kasus, Kecamatan Grogol 4 kasus, Kecamatan Baki 1 kasus. Satu kasus meninggal dunia terpapar DBD merupakan warga Kecamatan Grogol. Kasus DBD tersebut terjadi pada orang dewasa.
"Awal tahun 2025 ini pada bulan Januari tercatat ada 15 orang terkena DBD. Satu orang diantaranya meninggal dunia merupakan warga Kecamatan Grogol," ujarnya.
Atas temuan kejadian DBD tersebut DKK Sukoharjo mengingatkan kepada masyarakat untuk giat melakukan gerakan PSN. Dengan cara tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya kasus DBD. Sebab PSN dianggap efektif mematikan sarang sebagai sumber perkembangbiakan nyamuk.
Berdasarkan data DKK Sukoharjo diketahui pada periode sama Januari tahun 2024 lalu ada 21 kasus. Dibanding Januari tahun 2025 ini maka ada penurunan kasus DBD hanya 15 kasus.
DKK Sukoharjo mencatat data terhitung Januari hingga Desember 2024 diketahui total ada 562 kasus DBD di Kabupaten Sukoharjo. Sebanyak 9 orang di antaranya meninggal dunia.
Kasus meninggal dunia terpapar DBD tahun 2024 secara rinci, Kecamatan Bulu 3 orang, Kecamatan Tawangsari 1 orang, Kecamatan Sukoharjo 1 orang, Kecamatan Nguter 1 orang, Kecamatan Mojolaban 2 orang dan Kecamatan Gatak 1 orang.
Pada tahun 2024 lalu diketahui Kecamatan Weru menjadi wilayah dengan jumlah kasus DBD paling banyak ada 102 orang.
PSN merupakan langkah paling efektif untuk mencegah penyebaran nyamuk vektor penyakit DBD. Hal ini penting sebagai upaya sebelum tumbuh menjadi nyamuk dewasa dan menyerang warga. Cara ini lebih efektif dan dapat mematikan nyamuk penyebab DBD. (H-2)
Langkah Bersama Cegah DBD, digelar dari satu kota ke kota lainnya, menyerukan agar kita menjadi lebih proaktif dan bersatu dalam memerangi DBD
Bakteri ini menghambat infeksi virus dengue sehingga dapat menurunkan risiko penularan penyakit tersebut di masyarakat.
Di Jakarta Barat ada peningkatan kasus DBD pada bulan Ferburari 2024 dan puncaknya pada Apri 2024 dengan kasus sebanyak 799 kasus
Penggunaan rapid test DBD diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini dan penanganan cepat terhadap DBD
Data dari Kementerian Kesehatan RI hingga 1 Maret 2024, tercatat 16.000 kasus DBD di 123 kabupaten, dengan 124 kematian.
Seiring peningkatan curah hujan di Jakarta Utara, masyarakat diminta waspada peningkatan nyamuk Aedes aegypti yang menyebarkan demam berdarah dengue (DBD).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved