Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kaltim Paparkan Strategi Kendalikan DBD dalam Seminar di Singapura

Media Indonesia
19/2/2025 11:25
Kaltim Paparkan Strategi Kendalikan DBD dalam Seminar di Singapura
Petugas melakukan pengasapan (fogging) nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) di Perumahan Bambu, Kreo, Kota Tangerang, Minggu (4/8/2024).(MI/RAMDANI)

PROVINSI Kalimantan Timur dianggap berhasil mengendalikan wabah demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya. Hal tersebut dipamerkan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimatan Timur dalam seminar internasional di Singapura. 

"Saya menjadi salah satu pembicara dalam Second APIC-ADVA Summit on Infectious Diseases and Immunization yang berlangsung di Singapura pada 11-13 Februari 2025," kata Kepala Dinkes Provinsi Kaltim dr Jaya Mualimin di Samarinda, Selasa, (18/2).

Jaya mengatakan forum internasional ini mempertemukan para ahli, pembuat kebijakan, serta pemangku kepentingan di bidang kesehatan untuk membahas strategi pencegahan dan pengendalian penyakit menular melalui imunisasi. Dikutip dari laman resmi Dinas Kesehatan Kaltim.

"Saya tampil dalam sesi simposium industri yang diselenggarakan oleh Takeda pada 11 Februari 2025," kata Jaya Mualimin.

Ia menjelaskan materi dalam diskusi bertema "From Trials to Implementation: Advancing the Integration of the Dengue Vaccine in Southeast Asia’s Holistic Prevention Approach", dimana memaparkan pengalaman Kalimantan Timur dalam mengintegrasikan program imunisasi sebagai bagian dari strategi pengendalian demam berdarah yang komprehensif.

“Implementasi imunisasi sebagai bagian dari pengendalian demam berdarah di Kalimantan Timur telah menunjukkan dampak signifikan dalam menekan angka kejadian penyakit ini. Kami mengadopsi pendekatan holistik dengan mengombinasikan imunisasi, pemberantasan sarang nyamuk, serta edukasi masyarakat guna mencapai target eliminasi dengue,” ujar Jaya.

Konferensi ini diselenggarakan oleh Asia-Pacific Immunization Coalition (APIC), Asia Dengue Voice & Action (ADVA), serta Centre for Behavioural and Implementation Science Interventions (BISI) di National University of Singapore.

Acara ini menghadirkan pakar kesehatan dari berbagai institusi terkemuka, termasuk perwakilan World Health Organization (WHO), akademisi dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, serta pejabat kesehatan dari berbagai negara.

Selain membahas inovasi vaksinasi dan pengendalian penyakit menular, forum ini juga menyoroti tantangan global seperti perubahan iklim, resistensi terhadap vaksin, serta strategi komunikasi dalam menangkal informasi yang salah.

Kerja sama lintas sektor dan penerapan kebijakan dengan basis ilmiah menjadi hal penting dalam menghadapi ancaman wabah dan pandemi di masa mendatang. Kehadiran Kalimantan Timur dalam forum internasional membuktikan komitmen untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sekaligus berkontribusi dalam knowledge sharing mengatasi penyakit menular. (Ant/H-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya