Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Capai 238 Kasus DBD di Kota Yogyakarta Meningkat Tahun Ini

Ardi Teristi
14/11/2024 15:51
Capai 238 Kasus DBD di Kota Yogyakarta Meningkat Tahun Ini
Petugas melakukan pengasapan (fogging) guna memberantas nyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD) di Lumajang, Jawa Timur, Kamis (7/11/2024).(ANTARA/Irfan Sumanjaya)

KEPALA Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu menjelaskan hingga bulan Oktober 2024 terdapat 238 kasus DBD dan tercatat 2 kasus pada November ini.

Angka tersebut dikatakan mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2023. "Dibanding tahun lalu memang ada kenaikan, dan kenaikan. Di Kota Yogya kasus DBD tahun 2023 sebanyak 88 kasus, tahun 2022 ada 174 kasus dan tahun 2021 ada 92 kasus,” terang dia dalam siaran pers, Kamis (14/11).

Pihaknya menyatakan, sebagian besar pasien DBD adalah anak-anak. Berdasarkan laporan melalui kewaspadaan dini rumah sakit atau KDRS, pasien DBD menjalani rawat inap di rumah sakit semuanya dinyatakan sembuh.

“Paling banyak kasus DBD terjadi di Kelurahan Sorosutan ada 17 kasus, Kricak 15 kasus dan Wirogunan 14 kasus. Sebenarnya hampir merata wilayahnya dan angkanya fluktuatif. Menghadapi musim penghujan seperti sekarang kami himbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap DBD,” ujarnya.

Memasuki musim penghujan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta terus meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD) terutama kepada anak-anak sebagai kelompok rentan.

Pihaknya mengimbau masyarakat melakukan pencegahan DBD dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan 4M plus, yaitu menguras bak mandi dan tempat penampungan air, menutupnya agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, memantau jentik nyamuk dan mengubur barang bekas.
“Kami juga telah bekerja sama dengan Pusat Kedokteran Tropis Universitas Gadjah Mada, melalui implementasi teknologi nyamuk ber-Wolbachia dalam pengendalian DBD,” papar dia.

Kepala Puskesmas Umbulharjo I Yunita Haryanti menambahkan, penanganan dan pengendalian DBD di wilayahnya dilakukan dengan edukasi pencegahan secara langsung kepada masyarakat di wilayah. “Kami juga memanfaatkan media sosial untuk edukasi melalui konten ataupun infografis," terang dia.

Selain PSN dan 4M, pihaknya juga melakukan abatisasi atau pemberian serbuk abate pada tempat-tempat yang digenangi air untuk membunuh jentik nyamuk Aedes aegypti dan mencegah wabah DBD. Kemudian fogging sesuai SOP berdasarkan penyelidikan epidemiologi. 

DBD atau Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. DBD merupakan penyakit berbahaya yang dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan segera (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya