Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
BENCANA longsor melanda Kecamatan Petungkriono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, 16 korban ditemukan meninggal dan 11 orang masih belum ditemukan diduga tertimbun longsor. Petugas gabungan bersama relawan dan warga masih melakukan pencarian.
Pemantauan Media Indonesia, Selasa (21/1), hujan deras masih mengguyur daerah Pekalongan hingga sore. Namun hal itu, tidak menyurutkan tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, PMI, PUPR, relawan bersama warga untuk terus menggali reruntuhan perbukitan yang longsor, karena masih sekitar 11 orang belum ditemukan dan diduga tertimbun longsoran tanah dan bebatuan.
Sebelumnya, tim gabungan telah menemukan 16 korban meninggal akibat rumah mereka tertimbun tanah longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan pada Senin (20/1) malam. "Jumlah korban belum dapat dipastikan, karena masih dalam pencarian. Namun diperkirakan masih ada belasan orang setelah sebelumnya ditemukan 16 korban meninggal," kata Kepala Polres Pekalongan Ajun Komisaris Besar Doni Prakoso.
Berdasarkan kesaksian sejumlah warga selamat dalam bencana longsor tersebut, sebelum kejadian hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir melanda Kabupaten Pekalongan. Selain itu, banyak warga berada di dalam rumah yang dibangun di lereng perbukitan, juga banyak warga berteduh di Café Aleo dan pom bensin di desa itu
Ketika hujan datang, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari atas bukit setinggi lebih dari 50 meter dan diikuti dengan reruntuhan batu, tanah dan air yang langsung menimpa rumah-rumah warga dan cafe, sehingga cukup banyak warga yang terkubur karena rumah yang ditempati rata tertutup tanah bebatuan longsoran tersebut.
"Saya mendengar suara gemuruh, saya pikir banjir tetapi ternyata longsor karena pada saat itu kondisi cukup gelap di lokasi kejadian," ujar Husni,40, salah seorang warga di sekitar lokasi kejadian.
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq mengatakan hingga saat ini petugas gabungan masih melakukan pencarian terhadap korbanbtang diduga masih tertimbun longsor, sedangkan belasan korban yang telah ditemukan dibawa ke rumah sakit terdekat. "Saat ini Pemkab Pekalongan sedang melakukan evakuasi korban bencana longsor itu," imbuhnya.
Selain itu terhadap bencana longsor melanda Kecamatan Petungkriyono tersebut, menurut Fadia Arafiq, segera diusulkan Kejadian Luar Biasa (KLB), sehingga penanganan dapat dilakukan cepat karena didukung oleh penambahan jumlah petugas dan penganggaran.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan proses evakuasi dan pencarian terhadap korban longsor di Pekalongan tersebut cukup sulit, hal ini karena medan di lokasi cukup berat yakni berada di perbukitan dan bersamaan hugan lebat.
"Data sementara tercatat 16 orang meninggal dunia dan 10 orang lainnya mengalami luka akibat longsor di Petungkriyono, Pekalongan tersebut," ujar Bergas .
Untuk dapat mengevakuasi korban yang diduga masih tertimbun longsor, ungkap Bergas Catursasi Penanggungan, dibutuhkan alat berat yang memadai mengingat jumlah tanah dan bebatuan yang longsor cukup banyak, namun menjadi persoalan adalah membawa alat berat sampai ke lokasi mengingat medan yang cukup berat itu. (N-2)
Novianto menyebut tidak hanya indeks inklusi keuangannya saja yang meningkat, indek literasi keuangan pada tahun 2025 juga turut meningkat.
Dengan berbelanja di pasar tradisional maka masyarakat turut membantu pedagang kecil dan pelaku UMKM agar tetap bertahan dan berkembang di tengah tantangan ekonomi.
Program Herbi kali ini difokuskan untuk membantu warga yang terdampak bencana alam.
KEBAKARAN hebat melanda pabrik triplek di Desa Sabarwangi, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (25/5) malam.
Setelah singgah dan beristirahat di Klenteng Po An Thian, pada pagi rombongan Bhikkhu Thudong Minggu (4/5) bertolak melanjutkan perjalanan menuju Candi Borobudur Magelang.
Pengunjung dapat menyaksikan koleksi batik karya Go Tik Swan, budayawan Tionghoa pelopor batik Indonesia yang menghasilkan lebih dari 200 motif batik antara tahun 1958 hingga 2008.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved