Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Bencana Longsor di Pekalongan 16 Tewas dan 11 Masih Belum Ditemukan

Akhmad Safuan
21/1/2025 15:29
Bencana Longsor di Pekalongan 16 Tewas dan 11 Masih Belum Ditemukan
Di tengah guyuran hujan, petugas dan warga berusaha melakukan pencarian terhadap belasan korban longsor di Pekalongan.(MI/Akhmad Safuan)

BENCANA longsor melanda Kecamatan Petungkriono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, 16 korban ditemukan meninggal dan 11 orang masih belum ditemukan diduga tertimbun longsor. Petugas gabungan bersama relawan dan warga masih melakukan pencarian.

Pemantauan Media Indonesia, Selasa (21/1), hujan deras masih mengguyur daerah Pekalongan hingga sore. Namun hal itu, tidak menyurutkan tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, PMI, PUPR, relawan bersama warga untuk terus menggali reruntuhan perbukitan yang longsor, karena masih sekitar 11 orang belum ditemukan dan diduga tertimbun longsoran tanah dan bebatuan.

Sebelumnya, tim gabungan telah menemukan 16 korban meninggal akibat rumah mereka tertimbun tanah longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan pada Senin (20/1) malam. "Jumlah korban belum dapat dipastikan, karena masih dalam pencarian. Namun diperkirakan masih ada belasan orang setelah sebelumnya ditemukan 16 korban meninggal," kata Kepala Polres Pekalongan Ajun Komisaris Besar Doni Prakoso.

Berdasarkan kesaksian sejumlah warga selamat dalam bencana longsor tersebut, sebelum kejadian hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir melanda  Kabupaten Pekalongan. Selain itu, banyak warga berada di dalam rumah yang dibangun di lereng perbukitan, juga banyak warga berteduh di Café Aleo dan pom bensin di desa itu

Ketika hujan datang, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari atas bukit setinggi lebih dari 50 meter dan diikuti dengan reruntuhan batu, tanah dan air yang langsung menimpa rumah-rumah warga dan cafe,  sehingga cukup banyak warga yang terkubur karena rumah yang ditempati rata tertutup tanah bebatuan longsoran tersebut.

"Saya mendengar suara gemuruh, saya pikir banjir tetapi ternyata longsor karena pada saat itu kondisi cukup gelap di lokasi kejadian," ujar Husni,40, salah seorang warga di sekitar lokasi kejadian.

Bupati Pekalongan Fadia Arafiq mengatakan hingga saat ini petugas gabungan masih melakukan pencarian terhadap korbanbtang diduga masih tertimbun longsor, sedangkan belasan korban yang telah ditemukan dibawa ke rumah sakit terdekat. "Saat ini Pemkab Pekalongan sedang melakukan evakuasi korban bencana longsor itu," imbuhnya.

Selain itu terhadap bencana longsor melanda Kecamatan Petungkriyono tersebut, menurut Fadia Arafiq, segera diusulkan Kejadian Luar Biasa (KLB), sehingga penanganan dapat dilakukan cepat karena didukung oleh penambahan jumlah petugas dan penganggaran.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan proses evakuasi dan pencarian terhadap korban longsor di Pekalongan tersebut cukup sulit, hal ini karena medan di lokasi cukup berat yakni berada di perbukitan dan bersamaan hugan lebat.

"Data sementara tercatat 16 orang meninggal dunia dan 10 orang lainnya mengalami luka akibat longsor di Petungkriyono, Pekalongan tersebut," ujar Bergas .

Untuk dapat mengevakuasi korban yang diduga masih tertimbun longsor, ungkap Bergas Catursasi Penanggungan, dibutuhkan alat berat yang memadai mengingat jumlah tanah dan bebatuan yang longsor cukup banyak, namun menjadi persoalan adalah membawa alat berat sampai ke lokasi mengingat medan yang cukup berat itu. (N-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya