Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Cetak 6.000 Hektare Sawah Baru, Nagekeo Berpeluang jadi Lumbung Pangan Nasional

Palce Amalo
19/1/2025 12:17
Cetak 6.000 Hektare Sawah Baru, Nagekeo Berpeluang jadi Lumbung Pangan Nasional
Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto menanam padi bersama petani di persawahan Desa Desa Waekokak, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.(DOK Humas Pemprov NTT)

KABUPATEN Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) berpotensi menjadi lumbung pangan nasional untuk mendukung swasembada pangan setelah pemerintah mencetak 6.000 hektare di Desa Waekokak, Kecamatan Aesesa.

"Lokasi lahan cetak awah baru seluas 6.000 hektare ini dan dialiri air sungai Aesesa melalui Bendungan Sutami. Airnya cukup, lahannya subur, datar. Saya melihat sendiri produksifitasnya bisa mencapai sekitar 7 ton per hektare dengan ditanami dua kali," kata Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, Minggu (19/1).

Andriko mengunjungi areal persawahan di sana sejak Jumat pekan lalu dan melakukan penanaman padi bersama petani.

Adapun Bendungan Sutami beroperasi sejak 1975, mampu mengairi areal persawahan seluas 6.500 hektare dan kapasitas air 7.500 liter per detik.  Andriko mengatakan, lahan persawahan yang cukup besar di Nagekeo tersebut dapat memberikan kontribusi mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo dalam mewujudkan kemandirian pangan secara berkelanjutan dan bebas impor. 

Dia juga minta bupati setempat segara menyusun grand desain untuk mengoptimalkan keseluruhan lahan yang ada. "Ha ini dan tentunya menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat apabila kita menjadi salah satu penyumbang lumbung pangan nasional," tambah Andriko.

Dia mengatakan, penting untuk mencetak sawah baru, tetapi yang paling adalah membangun irigasi-irigasi dengan saluran-saluran yang baik melalui pembangunan embung yang terdapat di titik-titik lahan dalam rangka produktivitas pertanian. (S-1) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya