Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
DINAS Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulawesi Tengah mengalokasikan DIPA 2025 sebesar Rp365,3 miliar untuk mencetak 10.180 hektare sawah baru.
Program ini menjadi bagian dari Program Cetak Sawah Rakyat Kementerian Pertanian RI dan mendukung visi-misi Gubernur Sulawesi Tengah 2025–2030, khususnya pilar Berani Makmur (Berani Panen Raya).
“Program ini untuk meningkatkan produksi dan memperkuat ketahanan pangan Sulawesi Tengah,” kata Kepala Dinas TPH Sulteng, Nelson Metubun, Senin (7/7).
Nelson memaparkan tiga manfaat utama program ini. Pertama Luas baku sawah bertambah dari 126.985 hektare menjadi 137.165 hektare.
Kedua, produksi beras naik 45.810 ton GKG atau setara 29.779 ton beras, sehingga surplus beras meningkat dari 137 ribu ton menjadi 150 ribu ton. Dan ketiga, pendapatan petani meningkat, terutama di daerah penerima program.
“Kami menerima DIPA 11 Juni 2025 dan meneken kontrak perencanaan SID pada 16 Juni 2025,” jelas Nelson.
Program ini akan dijalankan di Donggala, Tojo Una-Una, Tolitoli, Buol, Poso, Sigi, Banggai, dan Parigi Moutong, berdasarkan usulan pemerintah kabupaten.
Nelson menambahkan, pelaksanaan proyek akan dikerjakan TNI atau penyedia E-Katalog, dengan harapan memperkuat posisi Sulawesi Tengah sebagai lumbung pangan Kawasan Timur Indonesia. (H-1)
Andriko mengunjungi areal persawahan di sana sejak Jumat pekan lalu dan melakukan penanaman padi bersama petani.
Produksi padi Jawa Timur mencapai 8,78 juta ton GKP pada Januari–Juli 2025, meningkat 13,28% dibanding tahun sebelumnya.
Swasembada pangan kunci ketahanan nasional. Pelajari strategi, tantangan, dan inovasi mewujudkan kemandirian pangan Indonesia.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui layanan angkutan logistik.
Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 29 juta UMKM di sektor pertanian yang menjadi kekuatan utama dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa depan.
Kantor Pusat Perum Bulog dipenuhi suasana penuh antusiasme pada Senin pagi dalam acara bertajuk Ngobras (Ngobrol Santai Direksi Mendengarkan).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved