Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

20 Tahun Tsunami Aceh, Dubes Jepang ke Pusat Riset Mitigasi Universitas Syiah Kuala

Amiruddin Abdullah Reubee
27/12/2024 22:38
20 Tahun Tsunami Aceh, Dubes Jepang ke Pusat Riset Mitigasi Universitas Syiah Kuala
Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan menyerahkan cinderamata kepada Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia, H.E. Mr. Masaki Yasushi (kanan) usai kuliah umum di USK, Jumat (27/12).(MI/Amiruddin Abdullah)

DUTA besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, mengunjungi TDMRC (Tsunami Disaster Mitigation Research Center) USK (Universitas Syiah Kuala) Aceh pada Jumat (27/12). Kehadiran dubes negeri matahari terbit itu semakin memperat kerja sama antara USK dan Jepang. 

Sehari sebelumnya, Masaki juga menghadiri peringatan 20 tahun bencana tsunami yang digelar di halaman depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Masaki, atas nama Pemerintah Jepang, menerima penghargaan sebagai negara donor dalam rangka rehab rekon Aceh pasca-tsunami 26 Desember 2004.

Kunjungan Dubes Masaki ke TDMRC untuk melihat markas pusat lembaga riset yang didirikan USK sejak 30 Oktober 2006. Kiprah lembaga riset mitigasi tsunami tersebut sudah mendunia. Banyak pakar atau peneliti dari berbagai belahan dunia pernah berkolaborasi dengan TDMRC milik Universitas Negeri tertua di Aceh itu. Ketika berada di gedung TDMRC, Masaki Yasushi ditemani langsung oleh Rektor USK Prof Marwan dan sejumlah jajarannya.

Dalam rangkaian kunjungan, Masaki juga memberikan kuliah umum bertema kerja sama Jepang-Indonesia di gedung AAC Dayan Dawood yang dihadiri mahasiswa dan sivitas akademika universitas jantung hari masyarakat Aceh itu. Masaki mengatakan hubungan Jepang-Indonesia sangat erat, apalagi Aceh. Bencana tsunami punya sejarah panjang bagi Jepang dan Aceh yang menyatukan sisi emosional.

"Saya sejak kemarin berada di Aceh untuk menghadiri peringatan 20 tahun tsunami," kata Masaki.

Masaki menambahkan, ada banyak sumbangsih satu sama lain yang sudah lama berjalan seperti berbagi pengetahuan tentang mitigasi bencana. USK misalnya, dengan adanya TDMRC menjadi medium untuk bahasan tsunami. "Kita punya perasaan yang sama, sepuluh tahun silam Jepang juga mengalami gempa dan tsunami. Saya berharap, banyak kalangan di Aceh terutama anak muda terus mendapatkan pendidikan mitigasi bencana," ungkapnya.

Masaki menyebut Jepang sangat terbuka bagi siapa pun. Tidak perlu ada kekhawatiran bagi orang Indonesia, khususnya Aceh yang tumbuh dalam masyarakat mayoritas muslim. "Banyak hal yang bisa dikerjakan dalam berbagai sektor di Jepang. Kami sangat respect dengan muslim, silakan datang ke Jepang," ucap Masaki.

Rektor USK, Prof. Marwan, sangat menghargai ikatan kerja sama yang sudah lama terjalin dengan Jepang. Pihaknya teguh berkomitmen untuk membangun jaringan yang lebih kuat dengan negeri sakura itu.

"Dengan membina kemitraan dalam pendidikan, penelitian dan pertukaran budaya. Kami bertujuan untuk menciptakan kolaborasi yang bermakna dan menguntungkan kedua negara" kata Marwan.

Menurut Marwan, USK juga telah menerima banyak dukungan dan donatur dari Jepang. Universitas yang dipimpinnya itu sangat berterima kasih atas segala bantuan. "Kuliah umum ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan staf USK untuk mendapatkan wawasan berharga tentang Jepang, budayanya, kebijakannya, inovasinya, dan perannya dalam komunitas global," tutur Marwan.

Pengetahuan tersebut diyakini sangat penting guna membekali USK terlibat secara efektif dalam kegiatan kolaboratif yang mengatasi tantangan dan aspirasi bersama.

"Kami percaya pada kekuatan pendidikan sebagai jembatan yang menghubungkan berbagai komunitas. Melalui acara seperti ini, kami berharap dapat menginspirasi komunitas akademis untuk mengeksplorasi perspektif baru, merangkul keberagaman, dan mencari solusi inovatif untuk masa depan yang lebih cerah."(M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya