Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
JELANG Peringatan 20 tahun tsunami pada 26 Desember mendatang, perairan laut di Aceh tak tenang. Tinggi gelombang berkisar 2 hingga 4 meter.
Sesuai data diperoleh Media Indonesia, Rabu (25/12) dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) misalnya, ketinggian gelombang laut di kawasan perairan Sabang, wilayah barat selatan Aceh, dan Samudera Hindia mencapai 2 hingga 4 meter. Kondisi ini bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Kepada mereka yang beraktivitas di laut seperti nelayan atau lainnya diharapkan selalu mewaspadai gelomnang tinggi. Terutama mereka yang berlayar di perairan utara Kota Sabang dan wilayah Kabupaten Aceh Barat, Aceh Selatan, dan Singkil, perlu mewaspadai potensi gelombang 4 meter.
Adapun di perairan Selat Malaka yang meliputi Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur, Kota Langsa hingga Kabupaten Aceh Timur, ketinggian gelombang laut berkisar 0,5 hingga 0,25 meter.
Sementara untuk cuaca diperkirakan lebih sering hujan ringan dan kecepatan angin 2 hingga 15 knot dari arah Timur Laut ke Timur.
Forecaster On Duty BMKG Malikussaleh, Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Khahendra Muiz, mengimbau kepada nelayan untuk mewaspadai terhadap potensi gelombang tinggi. Apalagi itu dapat berakibat buruk terhadap keamanan pelayaran.
"Selalu membawa peralatan keselamatan seperti pelampung. Tidak mamasakan diri kalau gelombang di lokasi penangkapan ikan mulai tidak kondusif," tutur Khahendra.
Sementara itu, masyarakat Aceh bersama Pemerintah Indonesia hingga dunia internasional akan memperingati atau mengenang peristiwa tsunami Aceh yang bermula pada gempa bumi yang berpusat di Samudera Hindia yang terjadi pada Kamis, 26 Desember 2024.
Itu merupakan renungan atau muhasabah agar tidak melupakan fenomena alam yang menjadi tonggak sejarah peristiwa besar yang meluluh lantakkan wilayah pesisir Aceh dan enam negara lainnya. Sehari menjelang peringatan gempa bumi dan tsunami Aceh itu, laksana ada pesan alam kepada anak manusia. Di antara banyak yang tidak terbaca, satu paling penting, yaitu tingginya gelombang di laut perairan laut Samudera Hindia dan Selat Malaka.
Pesisir Samudera Hindia dan Selat Malaka merupakan kawasan provinsi Aceh paling parah diterjang tsunami pada 26 Desember 2004 atau 20 tahun lalu.
Selain Aceh ada juga enam negara lainnya luluh lantak akibat gelombang dahsyat yang diawali gempa bumi sekitar 9,3 pada skala Richter (SR) kala itu. Sekitar 250 ribu jiwa diperkirakan meninggal saat musibah tersebut. (MR/J-3)
Gajah-gajah jinak di sekolah tersebut ikut berjasa dalam pencarian dan evakuasi korban tsunami Aceh 2004.
Acara bertajuk Doa Bersama 20 Tahun Tsunami, Ceramah Mitigasi Bencana, dan Peluncuran Buku Diplomasi Bencana karya Dosen Hukum USK Sulaiman Tripa ini digelar di A&R Coffee, Lamgugob, Banda Aceh pada Kamis (26/12) atau bertepatan saat detik-detuk terjadi gempa bumi 9,3 pada Skala Richter (SR) 26 Desember 2004 silam.
MENTERI Transmigrasi (Mentrans) M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menyampaikan bahwa bencana alam tsunami yang melanda Aceh pada 2004 menjadi momen penting dalam membangun Indonesia.
Bersamaan peringatan 20 tahun bencana dahsyat yang meluluhlantakkan Aceh ini, Pemerintah Aceh juga mengundang dan menobatkan penghargaan kepada perwakilan negara-negara donor.
Dikatakan Muttaqin, selain kehilangan ayah tercintanya yang meninggal terbawa arus tsunami, ada sekitar 200 anggota kerabat atau keluarga besar mereka juga berpulang saat itu. Lalu 15 orang di antaranya adalah kerabat dekat.
MARTUNIS menjadi simbol harapan saat Aceh hancur diterjang gempa dan tsunami 20 tahun silam. Bocah yang saat itu berusia 7 tahun dijadikan anak angkat oleh bintang sepak bola Cristiano Ronaldo
Kiprah lembaga riset mitigasi tsunami tersebut sudah mendunia. Banyak pakar atau peneliti dari berbagai belahan dunia pernah berkolaborasi dengan TDMRC
BANYAK peristiwa yang terjadi di Aceh sepanjang 2024. Mulai dari gelombang kedatangan pengungsi Rohingya, karut marut pergelaran PON XXI 2024, hingga peringatan 20 tahun tsunami Aceh.
Pembangunan hutan pesisir atau vegetasi alami seperti pandan laut dan mangrove juga menjadi solusi berbasis ekosistem untuk meredam energi gelombang tsunami.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved