Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEMENTERIAN Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas tebu sebagai upaya percepatan swasembada gula nasional.
Sejalan dengan arahan Presiden Prabowo, Menteri Koordinator Bidang Pangan dalam sambutannya di acara Kickoff Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Launching Program MANIS (Menuju Swasembada Gula Nasional) yang dilaksanakan di PG. Jatiroto Kab. Lumajang, Zulkifli Hasan menyampaikan swasembada pangan dalam tempo yang sesingkat – singkatnya.
“Diawal disampaikan empat tahun yaitu 2028, saya ditanya wartawan berbagai kesempatan, saya mengatakan kalau kita seperti ini bekerjanya bahwa kita ini satu tim, jangan ada ego sektoral, dan kita bisa tiga tahun swasembada pangan, tidak perlu empat tahun. Kalau kita ini satu tim saling bekerjasama, saling mendukung, satu visi, satu misi, bekerja bersama, bekerja keras, Insya Alloh kita bisa,” ungkap Zulkifli.
Zulkifli menyatakan akan dilakukan percepatan, hingga produksi tinggi dan untungnya melimpah, maka akan banyak yang menanam, serta bisa menjadi lebih untung. Selain itu, optimalisasi lahan serta hal-hal yang ada menggunakan teknologi.
"Kedepannya, kita akan mengembangkan lahan baru di Merauke, jadi mudah-mudahan pengembangan tebu, jagung, beras sebelum 2028 bisa selesai. Perlunya diciptakan atau diperbaharui varietas benih yang sesuai segala kondisi dengan menggunakan teknologi yang mumpuni. Kuncinya dapat menguntungkan bagi petani, agar petani semakin tertarik dan semangat mengembangkannya,” tutur Zulkifli lagi.
Di samping itu, Direktur Utama Holding PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), Mohammad Abdul Ghani mengungkapkan rasa syukur atas capaian yang telah diperoleh.
"Alhamdulillah, kita bisa menghasilkan omset sekitar satu trilliun tahun ini dengan laba kurang lebih 600 miliar. Ini satu capaian yang merupakan hasil dukungan dari pemerintah Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian. Kita mohon dukungan pak Menko agar target swasembada gula konsumsi bahkan kami berambisi mungkin sebelum tahun 2028 ini kita akan bisa capai untuk swasembada tersebut," kata Ghani.
Lebih lanjut Ghani mengatakan pihaknya akan berupaya dengan dukungan kementerian maupun lembaga dalam waktu empat tahun. “Kedepan kami akan berusaha membantu melalui perbaikan dan penguatan ekosistem tebu rakyat atau e-Tera dengan program MAKMUR untuk penyediaan pupuk dan permodalannya, kita juga akan membantu meningkatkan produksi maupun produktivitas tebu petani. Selain itu, kami juga telah melakukan upaya-upaya kerjasama dengan Ditjenbun untuk mengajak pemuda menjadi garda terdepan dan menjadi agripreteneur tebu, alhamdulillah minat cukup besar dan bisa tertarik serta mau geluti industri perkebunan tebu,” tambah Ghani.
Ghani juga mengungkapkan rasa terimakasih kepada Menteri Pertanian dan Dirjenbun atas dukungannya selama ini. “Semoga kedepannya kita dapat semakin berkolaborasi terutama dalam mengangkat produktivitas tebu petani," ucap Ghani.
Sesaat seusai acara Kick Off Program Manis, Menuju Swasembada Gula Nasional, Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto mengajak bersama instansi terkait untuk berkomitmen mendukung program percepatan swasembada gula konsumsi.
"Saya mengajak seluruh perusahaan - perusahaan baik BUMN maupun Swasta untuk bekerja keras dan berkomitmen dalam program percepatan mencapai target swasembada gula konsumsi pada tahun 2028," ujarnya.
Heru mengatakan pemerintah kedepannya akan melaksanakan beberapa program nasional yaitu peningkatan produksi, produktivitas mutu tebu dan gula dengan target minimal produktivitas tebu sebesar 80 ton/ha, dan rendemen sebesar 8%. Pemerintah mengajak seluruh perusahaan untuk memperkuat sinergitas pergulaan nasional. Sebagai upaya percepatan program tersebut, strategi yang dilakukan pemerintah dengan BUMN diantaranya melalui intensifikasi melalui penguatan ekosistem tebu rakyat; intensifikasi areal HGU PTPN melalui operasional exellence yang berbasis mekanisasi dan digitalisasi; ekstensifkasi areal konversi, perhutani, dan tegalan; serta peningkatan performa pabrik gula.
Kegiatan ini sebagai salah satu upaya mewujudkan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Ia berharap pada 2028 dapat tercapainya swasembada gula konsumsi di Indonesia dan pada 2030 tercapainya swasembada gula baik konsumsi dan industri.
“Ini tidak bisa dilakukan sendiri, harus bersama-sama agar ketersediaan dan keberlanjutan komoditas tebu maupun kebutuhan gula Indonesia aman terkendali yang berujung pada kesejahteraan petani,” harap Mentan.
"Semua pabrik gula diharapkan dapat berkomitmen dan sepakat untuk mencapai target produksi gula konsumsi pada tahun 2028 sehingga dapat menekan importasi gula mentah dalam menutupi defisit gula kristal putih saat ini," tutup Heru. (Adv)
Prabowo buka pembekalan kabinet di Akmil Magelang
Presiden Prabowo memakai jam tangan Timex seharga Rp1,5 juta, sementara Wapres Gibran mengenakan jam Cartier seharga sekitar Rp80 juta.
Tahun ini masalah haji bertambah dengan alokasi kuota tambahan yang dinilai tidak adil dan melanggar UU
Bendungan Jatigede dipilih sebagai lokasi utama peresmian karena memiliki potensi besar dalam mendukung penyediaan energi hijau
Sederet kasus tersebut, harusnya menggugah kesadaran kolektif kita, bahwa ada yang salah dalam diri kita, b
Sapi bernama Tatang tersebut berjenis Simental Cross Limosin yang memiliki bobot 1,3 ton dengan tinggi sekitar 160 sentimeter dan usia 5 tahun
Bantuan ini untuk keduakalinya diterima petani Ciamis pada 2025. Ini bukti nyata sinergi Kementerian Pertanian dan Pemkab Ciamis.
Tiga pelancong muda asal Prancis dideportasi dari Kamboja
Sudaryono menyampaikan komitmen Indonesia untuk memperdalam hubungan kerja sama dalam bidang teknologi pertanian dan peternakan dengan Prancis.
Yang menarik pada panen kali ini, Poktan ini menggunakan teknologi combine harvester untuk mempercepat proses panen dan meminimalkan kehilangan hasil.
Kota Palangkaraya memiliki kurang lebih luasan 202 hektare yang siap diolah untuk tumpang sisip kelapa sawit dengan padi gogo dan lahan padi ladang.
Selain menata kebijakan domestik, Kementan juga mempercepat harmonisasi regulasi ekspor domba dan kambing ke Malaysia dan Brunei.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved