Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Cuaca Panas Sepekan, Ada Sembilan Kali Kebakaran Lahan di Pekanbaru

Rudi Kurniawansyah
31/10/2024 22:52
Cuaca Panas Sepekan, Ada Sembilan Kali Kebakaran Lahan di Pekanbaru
Ilustrasi(Dok BPBD Pekanbaru)

BPBD Kota Pekanbaru menangani kebakaran lahan yang melanda Kota Pekanbaru selama satu pekan ini. Sedikitnya ada sembilan kali kejadian kebakaran lahan selama sepekan belakangan.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekanbaru, Zarman Candra mengatakan kondisi kebakaran lahan paling parah terjadi di Kecamatan Rumbai Timur. Lahan kosong seluas satu hektare (ha) di dekat danau buatan terbakar. Tim BPBD Kota Pekanbaru sudah melakukan upaya pemadaman agar kebakaran lahan tidak menyebar.

"Kita sudah melakukan upaya pemadaman terhadap lahan yang terbakar agar api tidak menyebar," kata Zarman, Kamis (31/10).

Menurutnya, total lahan yang terbakar akibat cuaca panas yang melanda Kota Pekanbaru hampir enam ha. Lahan seluas 5,68 ha terbakar sejak 20 Oktober 2024 lalu.

Ia menyebut terdapat sembilan kali kejadian kebakaran selama satu pekan belakangan. Lokasi kebakaran lahan menyebar di Rumbai, Bina Widya, Palas dan Garuda Sakti.

Ada juga kebakaran lahan di Jalan Tuanku Tambusai, dekat Mal SKA, Umban Sari Ujung, dan Rawa Indah. Luas lahan yang terbakar cukup beragam tapi dipastikan sudah tidak ada lagi titik baru.

"Kemarin kita sudah melakukan pendinginan di beberapa lokasi. Kita pastikan tidak ada lahan yang terbakar," ujarnya.

Ia mengimbau agar masyarakat tidak lagi memicu kebakaran lahan. Masyarakat jangan sampai membuka lahan dengan cara membakar pada kondisi cuaca panas ini.

Adanya pembakaran lahan tentu bisa memicu kebakaran lahan meluas ke lahan lainnya. Karena itu, jangan sampai membakar sampah karena dapat menimbulkan kebakaran lahan.

"Maka imbauan kita dalam kondisi panas ini jangan sampai membakar lahan atau membakar sampah karena dapat memicu kebakaran lahan," pungkasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya